'Politik Uang' Warnai Rakerancab PDIP

SURABAYA POST - Rapat kerja anak cabang (Rakerancab) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serentak di 24 kecamatan di Kab Probolinggo diduga kuat diwarnai politik uang (money politics). Tengara adanya politik uang itu disuarakan pengurus anak cabang (PAC) PDIP Gading, Kab. Probolinggo.

“Terus terang kami kecewa karena disuruh mengembalikan uang dari kubu Pak Joko (panggilan akrab Drs H Timbul Prihanjoko MSi, Red.) gara-gara PAC Gading tidak mendukung Pak Joko,” ujar Ketua PAC Gading, Miftahul Falchin, Jumat 8 Januari 2010.

Sekadar diketahui, Joko unggul dalam Rakerancab, Rabu (6/1) lalu. Dari total 24 PAC, Joko meraih suara 15 PAC. Yakni, PAC Paiton, Pakuniran, Banyuanyar, Sukapura, Besuk, Kotaanyar, Sumber, Bantaran, Tongas, Tegalsiwalan, Maron, Tiris, Dringu, Kuripan dan PAC Pajarakan.

Sementara itu Edy Susanto, Ketua Ranting PDIP Pabean, Dringu meraih dukungan 7 PAC. Yakni, PAC Wonomerto, Sumberasih, Gading, Gending, Krejengan, Krucil dan PAC Lumbang. Sedangkan 2 PAC tersisa, Leces dan Kraksaan mendukung Usman, mantan anggota DPRD Kab. Probolinggo.

Sesuai AD/ART, kandidat yang meraih suara 50% lebih dipastikan melenggang menjadi ketua DPC PDIP Kab. Probolinggo. Ternyata kemenangan Joko “ternoda” ulah Suhud, salah seorang anggota tim sukses Joko. “Kami merasa harga diri kami diinjak-injak karena uang dari kubu Pak Joko diminta kembali,” ujar Miftach –panggilan akrab Miftachul Falchin.

Miftach mengakui, menjelang Rakerancab tim sukses bagi-bagi uang kepada PAC. PAC Gading misalnya, menerima uang total Rp 6,3 juta terinci, Rp 3,3 juta dari kubu Joko, Rp 2 juta dari Edy, dan Rp 1 juta dari Usman. “Uang itu kemudian saya bagikan kepada semua pengurus PAC masing-masing dapat Rp 600 ribu. Sisanya masuk kas PAC,” ujarnya.
 
Laporan: Ikhsan Mahmudi

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024