VIVAnews - Terdakwa pembunuhan, Antasari Azhar, tidak pernah membuat laporan ke kepolisian mengenai ancaman atas dirinya usai bertemu Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dan istrinya Rani Juliani di Grand Mahakam. Dia pun mengatakan tidak pernah melapor secara khusus kepada Kapolri mengenai ancaman yang dia terima dari orang yang diduga Nasrudin.
Jaksa Penuntut Umum M Rizal kemudian menanyakan mengapa Antasari menghadap Kepala Polri untuk melaporkan ancaman itu. "Saya tidak melapor. Saya hanya menyampaikan," kata Antasari Azhar dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 12 Januari 2010.
Saat itu, sekitar bulan November-Desember 2008, Antasari selaku Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang meminta waktu Kapolri untuk membahas masalah rakor kepolisian, kejaksaan, dengan KPK.
Dalam pertemuan itu, Kapolri dan Antasari kemudian bercerita masalah pribadi. "Di situ saya sampaikan mengenai ancaman soal pelecehan seksual (terhadap Rani," kata Antasari.
Kapolri kemudian menyikapi dengan pembentukan tim. "Sigid (Haryo Wibisono) yang menelpon saya dan mengatakan Kapolri sudah membentuk tim," kata dia.
Antasari mengaku tidak melapor ke polisi karena ancaman itu adalah resiko pekerjaan. "Setelah Nasrudin meninggal pun, saya masih menerima SMS ancaman dua kali," kata dia.
Pesan Menag di Hari Kenaikan Isa Almasih: Melayani Sesama dan Merajut Kebersamaan!
Hari ini umat Kristiani memperingati Kenaikan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Menag Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat kepada umat Kristen dan Katolik.
