Century Heboh, Depkeu Luncurkan Buku Putih

VIVAnews - Penyelamatan Bank Century yang kini dibahas dalam Pansus Hak Angket Bank Century membuat pihak-pihak yang terlibat proses bail out bank itu berlomba-lomba menerbitkan buku putih. Setelah Istana, kini giliran Departemen Keuangan.

Buku sakti ini diberi judul "Upaya Pemerintah  Dalam Pencegahan dan Penanganan Krisis". Sampul buku setebal 74 halaman ini benar-benar berwarna putih. Sampul itu bergambar potongan-potongan judul headline dari berbagai surat kabar terkait krisis ekonomi global pada 2008 lalu.

Buku yang disusun Tim Asistensi Sosialisasi  Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan Departemen Keuangan ini terdiri dari 10 bab. Buku ini menjelaskan banyak hal, mulai dari latar belakang perekonomian global dan nasional pada 2008 lalu, sehingga peran dan fungsi Bank Indonesia, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam keputusan penanganan Bank Century.

Buku ini diterbitkan karena Depkeu menilai polemik Bank Century semakin tidak terarah. Setiap hari isu yang muncul atau dimunculkan selalu berganti, tanpa dilakukan klarifikasi yang memadai oleh pihak yang layak memberikan penjelasan. Bahkan di akhir 2009, isu dan rumor yang muncul di masyakarat semakin simpang siur. "Bila dibiarkan, ini tentu akan memicu sentimen negatif para pelaku pasar," demikian penjelasan sekilas dari tim tentang buku ini.

Dalam hal polemik Bank Century, tim menilai perlu sebuah pedoman ringkas namun lengkap sebagai acuan bagi masyarakat di belantara informasi yang ada, agar masyarakat tidak salah menduga dalam menyikapi masalah ini, sehingga informasi yang bernuansa fitnah, dan tuduhan yang tidak mendasar dapat dihindari.

"Untuk itu dirasa perlu menerbitkan sebuah buku putih sebagai upaya pelurusan informasi. Tujuannya agar masyarakat tahu kedudukan dan peran KSSK yang sesungguhnya dalam polemik ini. Sampai sebatas mana sebenarnya peran dan fungsi KSSK."

Di lembaran awal buku ini juga dikutip pernyataan pengamat dan mantan praktisi perbankan Masyud Ali. "Saya dapat membayangkan bagaimana Boediono dan Sri Mulyani merapatkan baju dinginnya sebelum mengambil keputusan emas itu. Suatu keputusan sulit dan berisiko tinggi di tengah tekanan gejolak yang bergerak dalam hitungan detik yang kini menjadi sasaran kritik dan kecurigaan."

Di bawah kutipan Masyud, dicantumkan pula kutipan mantan Menneg BUMN Sofjan Djalil. "Siapa pun pasti akan melakukan hal yang sama. Seandainya saya Menkeu waktu itu, saya kira saya akan melakukan hal yang sama."

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu
Catherine Wilson

Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024