50.000 Penyandang Cacat Butuh Kaki Palsu

SURABAYA POST -- Jumlah penyandang cacat khususnya tuna daksa di Jatim tinggi. Dari data Dinas Sosial Jatim, tercatat selama tahun 2008 sedikitnya ada 51.153 orang penyandang cacat dengan rincian laki-laki sebanyak 30.898 orang dan perempuan 20.255 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Fahrur Rozi Syatta mengatakan untuk jumlah penyandang cacat tahun 2009, pihaknya masih belum memiliki data yang utuh. Saat ini, data penyandang cacat masih dalam proses entry.
Untuk data yang sudah ada hingga Oktober 2009 jumlah penyandang cacat sebanyak 35.320 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 20.671 orang dan perempuan sebanyak 14.649 orang.

”Jumlah itu baru dari 50 persen dari 38 kabupaten/kota yang ada di Jatim dan tercatat hanya sampai akhir Oktober saja. Sedang sisanya, masih dalam proses entry,” kata Rozi Syatta, Rabu 13 Januari 2010.

Kalau dilihat dari jumlah sementara, sambung Rozi, diperkirakan akan ada penambahan jumlah penyandang cacat. Namun, kepastian ada atau tidaknya jumlah ini baru bisa dilihat bila seluruh laporan dari 38 kabupaten/kota di Jatim sudah melaporkan ke Dinsos Jatim.

Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat, Dinas Sosial Jatim Adi Swasono menambahkan selama ini pihaknya mengumpulkan jumlah penyandang cacat tuna daksa dari dari seluruh kabupaten/kota di Jatim.

Raisa Takut Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film Dokumenter: Ada Apa Dibaliknya?

Memang dari data yang ada, jumlah penyandang cacat tuna daksa lebih banyak dialami oleh kaum pria. ”Penyebabnya bisa dikarenakan banyak hal, misalnya kecelakaan lalu lintas atau karena sakit,” jelas Adi

Lebih jauh Rozi mengatakan berbagai bantuan sudah diberikan mulai dari kursi roda hingga pelatihan keterampilan. Diharapkan, para penyandang cacat memiliki keterampilan sehingga mereka tetap bisa mandiri. Bentuk pelatihan keterampilan yang pernah diberikan salah satunya ada ketrampilan menjahit.

Selain di Dinas Sosial, para penyandang cacat biasanya dibekali berbagai keterampilan oleh BKKKS (Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial) Provinsi Jatim di Aula PKSPP ‘Teratai’ Jl Balongsari Dalam.

Ketua BKKKS Propinsi Jatim, Tjuk Kasturi Sukiadi mengatakan dari pelatihan ini yang membanggakan banyak penyandang cacat yang merintis berwiraswasta atau bekerja bergabung dengan perusahaan kerajinan lain di daerahnya. “Target kami tercapai. Dengan memberi keterampilan, para penyandang cacat bisa memberdayakan diri mereka sendiri,”katanya.

Para penyandang cacat akan dibekali ketrampilan menjahit hingga 2 bulan. Materi pelatihan disesuaikan dengan keterbatan fisik yang ada. Misalnya mereka dilatih membuat busana muslim, kotak tisu, tas wanita, tempat tisu dll. Jika sudah terampil, mereka diharapkan bisa mandiri. Bahkan BKKKS siap membantu pemasaran produk karya penyandang hingga bantuan modal kerja.

Bantuan untuk para penyandang cacat tidak hanya berasal dari Dinas Sosial, di awal tahun ini, Lions Club Internasional District 307 Indonesia membuatkan 110 kaki palsu untuk ratusan tuna daksa di seluruh Jatim. Diharapkan hadirnya kaki palsu tersebut, dapat memberikan kebahagiaan bagi para tuna daksa untuk memulai kehidupan baru di tahun 2010 ini.

Ketua Daerah IVB Lions Club Surabaya Padma, Fenny Herawaty Noer mengatakan selama ini banyak warga yang meminta kaki palsu. “Ya, dari permintaan itu kami berusaha untuk mewujudkannya,” kata Fenny di sela-sela acara Kaki Palsu Menciptakan Kebahagiaan Lions Club Internasional District 307 Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa di ITC Mega Grosir belum lama ini.

Perempuan asal Madura ini menjelaskan awalnya, pihakya ingin membuatkan kaki palsu untuk anak-anak dan remaja. Namun, saat pendaftaran lebih banyak orang-orang dewasa yang mendaftar. Dimana jumlah peserta pria lebih banyak dari pada perempuan.

“Mereka yang datang untuk diukur kakinya. Setelah itu ukuran kaki mereka akan kami bawa ke Jakarta untuk dibuatkan kaki palsu dari fiber glass,” terangnya.

Kapan kaki palsu itu jadi, Fenny mengatakan rencananya kaki palsu tersebut akan selesai dan diberikan kepada para peserta pada 20 Februari mendatang.

Wuri Handayani, Direktur D Care, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang advokasi bagi penyandang cacat mengatakan selama ini ada beberapa LSM ataupun organisasi keagamaan yang memberikan bantuan untuk para tuna daksa.

”Memang yang memberikan bantuan kaki palsu baru Lions Club. Kalau yang lain sih bantuannya berupa kursi roda, kruk dan sepatu khusus untuk penderita polio. Padahal yang butuh kaki palsu itu masih banyak, ribuan orang,” katanya.

Laporan: Siska Prestiwati

Chandrika Chika

Chandrika Chika Pernah Terlibat Urusan dengan Polisi Sebelum Jadi Tersangka Narkoba, Kasus Apa?

Selain Chandrika Chika, ada 5 orang lainnya yang merupakan teman dari selebgram tersebut, di antaranya adalah yang berinisial AT (24), MJ (22), AMO, BB dan AJ.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024