Perdagangan Saham

Khawatir Kebijakan China, Indeks Asia Melemah

VIVAnews - Langkah pemerintah China yang memperketat syarat pinjaman perbankan menimbulkan keresahan para investor saham. Kebijakan itu dianggap bisa memperlambat pemulihan ekonomi di negara-negara lain.

PlayStation 5 bikin Sony Semringah

Itulah sebabnya sejumlah pasar saham di Asia menunjukkan reaksi negatif di akhir perdagangan Rabu sore.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 144,11 poin (1,3 persen) menjadi 10.735,03, sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan (Korsel) terpangkas 1,6 persen menjadi 1.671,41 dan indeks di bursa Singapura melemah 0,9 persen dan bursa di Australia turun 0,6 persen.

Di China sendiri, indeks Shanghai turun 3,1 persen menjadi 3.172,12. Namun penurunan terbesar mendera indeks Hang Seng di Hong Kong, yaitu sebesar 510,08 poin (2,3 persen) menjadi 21.816,56.

Menurut kalangan pengamat keputusan China untuk menaikkan cadangan deposit minimum yang harus dipenuhi semua bank dianggap sebagai langkah awal pemerintah untuk mengurangi program stimulus skala besar, yang selama membantu stabilitas ekonomi Negeri Panda itu dari efek krisis global.

Kebijakan uang ketat China itu bertujuan untuk mengendalikan inflasi sekaligus mencegah terlalu cepatnya pertumbuhan ekonomi (overheating). Analisis dari DBS, bank terbesar di Asia Tenggara, menilai pemerintah China mulai melakukan tindakan pencegahan karena mereka sudah khawatir atas meningkatnya risiko kondisi bubble di pasar properti dan inflasi.

Namun, langkah China itu dipandang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi negara-negara lain yang tengah berjuang keluar dari krisis global.

Selain itu, DBS tadinya menyangka bahwa bank sentral China baru akan menaikkan tingkat suku bunga secepatnya pada triwulan ketiga tahun ini. "Bila China menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat dari AS, maka akan sangat sulit untuk mengendalikan aliran uang panas ke China sehingga membuat kurs yuan menguat," demikian menurut laporan DBS.

Di perdagangan valuta, kurs dolar naik atas yen, dari 90,99 yen menjadi 91,20 yen. Kurs euro juga menguat, yaitu dari US$1,4482 menjadi US$1,4503. (AP)

VIVA Militer: Prajurit Puspenerbal TNI AL gelar latihan terbang malam

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Latihan terbang malam menggunakan Helikopter Bell 412

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024