Kerugian Kecelakaan Kerja Capai Rp 50 Triliun

VIVAnews - Kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja mencapai Rp 40-50 triliun per tahun. Sementara, kerugian langsung akibat lalai keselamatan dan kesehatan kerja (K3), berdasarkan data PT. Jamsostek, mencapai Rp 300 miliar pada 2008.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjelaskan, penerapan K3 dalam dunia kerja merupakan pendorong produktivitas kerja.

"Saya harapkan dunia kerja menerapkan K3 dengan sebaik-baiknya karena melalui K3, bisa mendorong produktifitas yang nantinya menentukan keberhasilan suatu proyek," kata Muhaimin saat inspeksi mendadak di proyek apartmen Gandaria City, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Januari 2010.

Selain Gandaria City, Muhaimin juga akan melakukan inspeksi mendadak di kawasan proyek apartmen Kalibata, Jakarta Selatan, untuk mengetahui sejauh mana K3 diterapkan dalam proyek konstruksi.

Menurut Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) Harjono, produktivitas yang ditunjang dengan penerapan K3, merupakan kepentingan bangsa. "Kecelakaan kerja membuat kerugian langsung (direct loss) dan kerugian tidak langsung (indirect loss)," kata Harjono.

Kerugian langsung, sesuai dengan data Jamsostek, yang mencapai Rp 300 miliar pada 2008. Sementara kerugian tidak langsung, merupakan kerugian akibat produktivitas berkurang.

"Hitungan saya, indirect loss bisa sekitar 15 kalinya direct loss, jadi estimasinya bisa Rp 40-50 triliun per tahun," kata dia. Angka tersebut setara dengan satu persen GDP nasional setiap tahunnya.

Namun, Harjono yakin, jika program nasional budaya K3 yang diintensifkan mulai 2010 hingga 2014 terealisasi, maka pada 2015 diprediksi sebanyak Rp 50 triliun kerugian akibat kecelakaan kerja, bisa terselamatkan.

hadi.suprapto@vivanews.com

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024