IHSG Dibuka Menguat

Pasar Redam Dampak Kebijakan Perbankan China

VIVAnews - Kekhawatiran pelaku pasar terhadap kembali melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpatahkan oleh rebound indeks pada awal transaksi Kamis 14 Januari 2010.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Pada pembukaan transaksi hari ini, IHSG menguat 13,68 poin (0,52 persen) ke level 2.646,55. Kenaikan indeks sudah diantisipasi pelaku pasar pada saat sesi prapembukaan (pre-opening) yang juga naik 11,31 poin (0,42 persen) di posisi 2.644,18.

Anjloknya bursa regional Asia pada transaksi Rabu 13 Januari 2010 sempat menjadi sentimen negatif pendorong pelemahan IHSG kemarin.

Tekanan jual yang melanda IHSG di tengah momentum bullish rally sejak awal tahun tersebut memicu indeks terpuruk 26,67 poin (1 persen) ke level 2.632,87. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 2.657,9 dan terendah 2.623,46.

Volume transaksi mencapai 9,98 juta lot saham senilai Rp 3,6 triliun dengan frekuensi 83.664 kali. Hanya sebanyak 51 saham menguat, 133 melemah, dan 71 saham lainnya stagnan. Sedangkan 226 saham tidak terjadi transaksi.

"Penurunan bursa regional Asia didorong oleh langkah bank sentral China menaikkan reserve requirement ratio," kata analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono dalam ulasan pasar yang diterima VIVAnews di Jakarta, hari ini.

Upaya bank sentral China itu bertujuan untuk mencegah naiknya angka inflasi. Di sisi lain, investor menilai dalam jangka pendek kebijakan tersebut akan menyerap likuiditas di pasar.

Aksi jual besar-besaran kemarin mendorong investor untuk merealisasikan keuntungan yang diperoleh dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan, hari ini, sebagian analis masih memprediksikan indeks dalam tekanan. "Kisaran support-resistance di level 2.603-2.649," ujar dia.

Namun, prediksi pelemahan IHSG akibat sentimen kenaikan suku bunga di China yang lebih cepat dari perkiraan mampu meredam tekanan jual di pasar saham domestik hari ini. Sentimen negatif itu disikapi investor dengan melakukan pembelian saham secara selektif dan memiliki prospek cerah tahun ini.

"Momentum publikasi kinerja emiten kuartal IV-2009 dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham emiten yang memiliki kinerja baik selama 2009," kata tim riset PT Reliance Securities.

Menurut riset itu, emiten perbankan diperkirakan mengawali penyampaian laporan keuangan auditan tahun buku 2009 tersebut. Emiten-emiten perbankan diperkirakan mengalami pertumbuhan laba.

Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?

Sementara itu, riset PT Mega Capital Indonesia yang diterima VIVAnews hari ini menyatakan, penguatan indeks bursa global dan regional, serta kenaikan harga komoditas menjadi pendorong berbalik arahnya IHSG.

Meski demikian pelaku pasar tetap mencermati pergerakan dan sentimen indeks bursa Asia.

Mega Capital memproyeksikan IHSG bergerak pada kisaran support 2.620 dan resistance 2.650, dengan target harian (intraday) di kisaran 2.600-2.670.

arinto.wibowo@vivanews.com

Kegiatan kelompok usaha PT Bumi Resources Tbk.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan pendapatan secara konsolidasian mencapai US$6,57 miliar di sepanjang tahun 2023. Tercatat, bahwa pendapatan BUMI berdasarkan PSAK

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024