VIVAnews - Tepat dua pekan (14 hari), implementasi perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Asean-China bergulir. Upaya menegosiasi kembali (renegosiasi) telah diputuskan dilakukan pemerintah, melihat ketidaksiapan beberapa industri nasional.
Pemerintah mengakui, telah mengirimkan surat pemberitahuan akan mengambil tindakan renegosiasi kepada negara Asean lain dan negara mitra China, pada 31 Desember 2009, satu hari sebelum implementasi skedul Normal Track 1 pada 1 Januari 2010.
Namun, hingga saat ini, notifikasi renegosiasi belum juga dilayangkan, artinya proses renegosiasi belum menunjukkan perkembangan berarti.
Menanggapi hal itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan tidak bisa memberi komentar lebih lanjut karena bukan ketua negosiator.
"Bukan kewenangan saya yang jawab karena bukan negosiator. Tapi kemarin pak Hatta (Menko Perekonomian Hatta Radjasa) bilang, minta saya untuk langsung bergerak saja, tapi saya jawab, ya tidak bisa karena bukan saya (yang berwenang)," kata Hidayat usai menerima kunjungan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mesir Rachid Mohamed Rachid di kantor Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2010.
Meski demikian, dia mengaku siap jika ada pertimbangan departemennya menjadi negosiator.
"Saya hanya bisa jawab, bahwa notifikasi keberatan dari Depperin telah diserahkan ke Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan selaku negosiator sejak Desember 2009," kata dia.
"Kalau Perindustrian dipertimbangkan jadi negosiator, kami siap," tambahnya.
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan dan jajarannya ditunjuk menjadi negosiator FTA Asean-China, sebagai wakil pemerintah.
Upaya pengambilalihan posisi negosiator oleh Menteri Perindustrian didukung oleh Kadin Indonesia.
Komite Tetap Aneka Industri dan UKM Kadin Indonesia Ambar Tjahjono mengaku setuju dengan usulan tersebut. Tentunya, agar upaya renegosiasi sesuai dengan kebutuhan industri dalam negeri.
"Tapi sebaiknya (renegosiasi) jangan sendiri-sendiri, tetap koordinasi," kata Ambar.
antique.putra@vivanews.com
Jalan Terjal Cristian Gonzales Demi Membela Timnas Indonesia
Mantan Pemain Timnas Indonesia, Cristian Gonzales mengungkap kisah perjalanan terjalnya demi mendapat status sebagai warga negara Indonesia (WNI).
