Jusuf Kalla: Saya Tegur Sri Mulyani

VIVAnews - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengaku tidak dilapori soal proses pengucuran dana Bank Century. JK baru tahu setelah dana total Rp 6,7 triliun telah dikucurkan.

Anggota Panitia Khusus Hak Angket BankĀ  Century, Andi Rahmat menanyakan soal surat yang dilayangkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada tanggal 25 November 2008 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu berisi tentang perihal penyampaian pencegahan krisis.

Surat itu ditembuskan pada Menteri Sekretaris Negara, Menteri Negara BUMN, Sekjen Depkeu, dan Sekretaris KSSK. Tidak ada tembusan pada Jusuf Kalla.

Kalla mengaku tak menerima surat itu, juga tembusannya. "Pada tanggal 25 November 2008 itu, presiden masih di luar negeri," jawab Jusuf Kalla.

Kemudian ada lagi surat Menteri Keuangan bertanggal 29 Agustus 2009. Dalam lampirannya, kata Andi Rahmat, mengatakan bahwa laporan kepada Wapres dilakukan secara lisan pada tanggal 22 November 2008 oleh Menkeu bersama gubernur dan Deputi Gub BI.

Dalam kesempatan tersebut wapres juga instruksikan Kepala Kepolisian RI untuk menahan Robert Tantular pemegang saham pengendali PT Bank Century Tbk.

Riwayat Penyakit Dorman Borisman, Sudah 5 Tahun Keluar Masuk RS

"Menurut Bapak laporan ini mencatut nama Anda atau memang begitu kenyataannya?," tanya Andi Rahmat.

"Salah tanggal," jawab JK.

Namun, Andi Rahmat terus mendesak Kalla. Kata dia, ini bukan soal salah tanggal. Kata dia, dalam surat itu seolah-olah Kalla mendapat laporan sebelum ada kucuran dana pada Bank Century.

"Ya hal itu sudah saya jelaskan, saya tegur Sri Mulyani bahwa jangan berbuat seperti itu seakan-akan sebelum Anda [Sri Mulyani] kucurkan uang lapor sama saya dulu, padahal Anda kucurkan dulu baru lapor sama saya," jawab Kalla.

Kalla mengaku tak pernah membaca surat itu. "Jelas salah, kalau kesengajaan itu dia [Sri Mulyani] harus minta maaf ke saya karena itu berarti men-fait a compli seakan-akan saya tahu duluan," tambah dia.

Andi Rahmat juga mempertanyakan soal curhat Sri Mulyani bahwa dia tertipu pada Kalla pada 30 September 2009.

"Dia merasa tertipu dengan laporan Bank Indonesia," kata Kalla lalu menambahkan Sri Mulyani tidak menunjuk personal di Bank Indonesia yang telah 'menipu' dia.

Petugas darat Garuda Indonesia mempersiapkan fasilitas dan layanan haji di GMF Soetta, Tangerang

Garuda Indonesia Layani 109 Ribu Jemaah Haji Tahun 2024

Sejumlah 20 persen dari ratusan ribu jemaah haji tersebut merupakan lansia.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024