VIVAnews - Hingga akhir 2009, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah mengurangi pinjaman dari Rp 18,7 triliun pada akhir 2008 menjadi sekitar Rp 13,5 triliun. Tahun ini, XL akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 400-450 juta.
"Kami telah mengurangi pinjaman secara signifikan," kata Direktur Keuangan XL Willem Lucas Timmermans dalam siaran pers perseroan yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis 14 Januari 2010.
Selain itu, dengan alokasi belanja modal 2010 yang diperkirakan US$ 400-450 juta itu, menurut Direktur Utama XL Axiata Hasnul Suhaimi, perseroan berencana untuk melunasi sebagian pinjaman lagi tahun ini.
Sepanjang 2009, XL mampu memperkuat posisi neraca keuangan perseroan. Dengan operasional perseroan yang sehat serta didukung kebijakan pengeluaran belanja modal, XL memiliki free cash flow positif sejak kuartal II-2009.
XL menggunakan internal kas dan hasil dari transaksi hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD-rights issue) sebesar Rp 2,8 triliun untuk melunasi pinjaman.
"Rasio utang bersih terhadap EBITDA menjadi kurang dari 2,2 kali pada 2009 dari 3,4 kali pada 2008," ujarnya.
Dengan neraca tersebut, perseroan dalam posisi untuk terus berkembang, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Hasnul menambahkan, perseroan akan terus konsisten melaksanakan strategi usaha ke depan. "Kami bertekad untuk terus memberikan layanan yang lebih menarik dan memiliki nilai tambah bagi pelanggan dan pemegang saham," kata dia.
Dia menjelaskan, dengan pencatatan keuntungan perseroan selama 2009, XL berencana untuk mengajukan pembagian dividen pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
arinto.wibowo@vivanews.com
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim
– Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Malang berhasil membongkar praktik produksi narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
