VIVAnews - Per Januari 2010, Bea Keluar (BK) minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik tiga persen. Pemerintah berharap, dengan besaran BK tiga persen, harga minyak goreng dalam negeri bisa stabil.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi menuturkan, BK CPO dinaikkan seiring melambungnya harga minyak mentah dunia.
Menurut Bayu, dengan semakin tingginya harga CPO, bisa berpengaruh ke harga minyak goreng.
"Terutama curah, karena curah ini mengikuti bahan bakunya. Begitu CPO naik, minyak goreng curah langsung naik. Kami berharap kemasan kedepan bisa terus stabil karena minyak goreng kemasan ini bisanya dijual per kontrak," kata Bayu di Kantor Menko Perekonomian, Kamis 14 Januari 2010.
Sementara itu, Bayu mengatakan tentang stok CPO setidaknya Malaysia dan Indonesia memiliki lima juta ton stok CPO, sehingga tentang kekhawatiran pasar terhadap jumlah stok untuk biofuel saat ini tidak perlu ada.
Bayu menuturkan, Indonesia perlu berbangga dengan adanya kenaikan harga minyak mentah dunia. Naiknya harga minyak dunia juga mengakibatkan harga CPO ikut melambung.
Indonesia sampai detik ini masih dinobatkan sebagai produsen dan eskportir CPO terbesar dunia, sehingga kenaikan harga minya itu memberikan berkah tersendiri.
"Kita harus happy. Meski, kami pemerintah dari sisi kebijakan harus menjaga keseimbangan didalamnya agar jangan sampai harga minyak di dalam negeri juga ikut naik," kata Bayu.
antique.putra@vivanews.com