VIVAnews -- Kabupaten Belu, salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, tercatat sebagai satu-satunya daerah dengan pengidap HIV/AIDS tertinggi di Nusa Tenggara Timur. Jumlah kasus HIV/AIDS didaerah itu sebanyak 283 dengan rincian 234 HIV dan 49 kasus AIDS. Total korban tewas diwilayah itu sebanyak 45 orang.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) NTT, Husein Pancratius di Kupang, Jumat 15 Januari 2010, mengatakan, laporan terkahir yang diterima menyebutkan, total kasus di NTT sampai dengan akhir Desember 2009 sebanyak 953.
"252 orang di antaranya telah meninggal dunia. Jumlah kasus ini merupakan akumulasi selama 13 tahun terakhir sejak ditemukan pada seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sekembalinya dari Malaysia tahun 1997, di Kabupaten Flores Timur," kata Husein.
Pengidap AIDS tertinggi dilaporkan berada pada kelompok usia produktif yakni antara 20-29 tahun, sebanyak 43,81 persen dan 30-39 tahun 33,81 persen. Sedangkan kumulatif kelompok umum pada kasus HIV yakni usia 20-29 tahun sebanyak 63 persen dan 30-39 tahun 32,60 persen.
"Penularan HIV/AIDS terbesar melalui heteroseksual yang diperkirakan mencapai 93,45 persen dan penggunaan jarum suntik sebanyak 6,55 persen," lanjut Husein.
Dalam tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan pengidap HIV/AIDS cukup besar, dimana pada tahun 2007 jumlah kasus yang ditemukan hanya 162 kasus, 2008 meningkat menjadi 409 kasus dan Desember menjadi 953 kasus. "Dari 953 kasus itu, penderita AIDS sebanyak 404 orang atau 42,39 persen dan HIV sebanyak 549 orang atau 57,61 persen," katanya.
Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah, mengingat masih terdapat lima kabupaten yakni Rote Ndao, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Manggarai Timur, dan Sabu Raijua yang melaporkan temuannya.
Kabupaten dengan jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi adalah Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste, yakni berjumlah 283 kasus, dimana 24 diantaranya telah meninggal dunia. Kabupaten dengan korban tewas terbanyak kedua di NTT yakni Kabupaten Sikka, 40 orang, disusul Kota Kupang 31 orang.
"Bila dikelompokkan berdasarkan profesi maka pengidap terbanyak adalah mantan TKI, pekerja seks komersial, ibu rumah tangga, swasta, ojek, petani, pelajar, dan sopir. Untuk menekan terjadinya penambahan kasus maka KPAD NTT telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS," ujarnya.
Laporan: Jemris Fointuna | Kupang
Baca Juga :
Perkara Nomor Pelat, Pemilik Mobil Pikap Ini Kaget Diminta Bayar Perpanjang STNK Rp 5 Juta
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Nathan Tjoe A-On di Mana-Mana: Dua Kali Ernando Ari Maju, Dua Kali Nathan Selamatkan Bola
Gorontalo
10 menit lalu
Nama Nathan Tjoe A-On kembali menjadi sorotan publik usai pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Guinea. Nathan Tjoe A-On kembali melakukan penyelamatan sempurna.
Plato, salah satu filsuf paling terkenal dalam sejarah, tidak hanya meninggalkan warisan pemikiran yang kuat, tetapi juga memiliki murid-murid yang menjadi tokoh penting
Inilah Murid-murid Plato yang Terkenal Beserta Latar Belakang dan Karya Utamanya
Wisata
28 menit lalu
Plato, sebagai salah satu filsuf terbesar dalam sejarah, tidak hanya meninggalkan warisan pemikiran yang kuat, tetapi juga memiliki murid-murid yang kemudian menjadi toko
Satlantas dan Dinas LHK Bireuen Pasang Lampu Taman Trotoar di Ruas Jalan KTL
Banyuwangi
29 menit lalu
Satuan Lalu Lintas Polres Bireuen bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bireuen memasang lampu taman trotoar di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) j
Selengkapnya
Isu Terkini