Pertamina Bakal Sumbang Laba BUMN Terbesar

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan pertumbuhan laba bersih perusahaan pemerintah di sektor energi tahun ini ditargetkan mencapai Rp 35,1 triliun.

Target tersebut naik 23,44 persen dibanding prognosa tahun sebelumnya Rp 28,43 triliun.

"Kenaikan laba bersih BUMN sektor energi disebabkan keuntungan akibat naiknya harga minyak mentah," kata Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 15 Januari 2010.

Menurut Said, peningkatan laba BUMN sektor energi sebagian besar berasal dari PT Pertamina (Persero). Dengan perkiraan harga minyak mentah mencapai US$ 80 per barel, keuntungan Pertamina diperkirakan meningkat.

"Dari sektor hulu Pertamina akan bertambah, karena ada beberapa sumur baru. Lifting pasti naik," ujarnya.

Pemerintah tahun ini tidak mengeluarkan kebijakan yang berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan.

Peningkatan laba bersih BUMN sektor energi juga ditopang oleh membaiknya kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan rencana menaikkan margin menjadi delapan persen, perusahaan diharapkan memperoleh laba sekitar Rp 10-12 triliun.

"Kentungan pasti balik menjadi pajak dan 50 persennya itu menjadi dividen yang kembali ke pemerintah," tuturnya.

Said juga menjelaskan, BUMN sektor energi telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 115 triliun, atau tumbuh 61,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, belanja operasional mencapai Rp 503,8 triliun.

Sebagain besar capex tersebut berasal dari PLN yang mengganggarkan dana hingga Rp 70-80 triliun. "Proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt tahap pertama tahun ini merupakan puncak pembayarannya," katanya.

BUMN lain yang menganggarkan capex cukup besar adalah Pertamina, yakni sebesar Rp 20 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk membangun kilang hulu, akuisisi, dan peningkatan telekomunikasi.

arinto.wibowo@vivanews.com

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika
Bea Cukai beri izin tambah lokasi usaha

Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Produsen Tembakau Iris Ini

Perusahaan ini mengajukan penambahan lokasi baru ke Bea Cukai Yogyarta dan berhasil mendapatkan izin nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024