VIVAnews - Pada prinsipnya, metode lasik digunakan untuk memperbaiki mata yang sehat. Menurut Oftamologis Klinik Mata Nusantara dr Annette Mariza SpM mengingatkan, ada beberapa persyaratan orang yang bisa menjalani metode lasik. Penderita mata rabun minimal berusia 18 tahun saat perkembangan mata telah berhenti.
"Sebelum operasi lasik, kondisi mata harus diperiksa. Pengecekan meliputi kondisi kornea, retina dan kulit di sekitar mata," ungkap dr Annette. Namun lasik tidak bisa diaplikasikan kepada penderita katarak. Bagi penderitanya, lebih dianjurkan operasi dan memakai kacamata.
Calon pasien lasik yang menggunakan lensa kontak diharuskan melepas lensa selama dua minggu. Bagi pengguna kacamata yang akan melakukan lasik melepaskan kacamata selama tiga minggu. Selama menjalani lasik iFSTM Advanced, pasien mendapat anestesi topikal (tetes mata) dan proses lasik untuk masing-masing mata sekitar 10 menit.
Pantangan lasik setelah pengobatan dengan tidak membasuh mata dengan air dan tidak boleh mengucek-ngucek mata selama dua minggu. "Setelah operasi 4-6 jam mata akan terasa berkabut dan lebih sensitif tapi perlahan akan hilang dan dalam 24 jam mata akan kembali normal," ungkapnya. Dia menyarankan agar setelah lasik, menghindari berenang, atau mata bersentuhan air selama dua minggu. "Setelah itu bisa melakukan aktivitas seperti biasa seperti berenang," ujarnya.
Klinik Mata Nusantara mengklaim merupakan satu-satunya rumah sakit mata di Indonesia yang memiliki lasik teknologi terbaru. Sejak diperkenalkan, pasien yang menjalani ilasik FSTM telah mencapai puluhan orang. Metode lasik IFSTM serupa digunakan pada angkatan laut Amerika Serikat (AS), angkatan udara AS dan Badan Ruang Angkasa.
Baca juga: Hadir Teknologi LASIK Tanpa Pembedahan
Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal
Baru-baru ini terjadi di media sosial, sebuah video di media sosial memperlihatkan pengendara motor menabrak sebuah mobil pikap hingga terjungkal.
