2009, Belanja Iklan Tembus Rp 48,5 Triliun

VIVAnews - Belanja iklan 2009, tercatat sebanyak Rp 48,5 triliun. Angka itu meningkat 16 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, peningkatan belanja iklan itu lebih rendah ketimbang peningkatan tahun 2008, dibandingkan 2007 yang sebesar 19 persen.

Nielsen melakukan survei pada 103 judul koran, 165 judul majalah dan tabloid, serta 24 stasiun televisi. Survei tidak termasuk iklan baris dan tidak menghitung diskon dan promo.

"Televisi masih mendominasi share iklan 2009, mencapai Rp 29 triliun atau 62 persen," kata Senior Manager Business Development Nielsen Media Indonesia Maika Randini di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2010.

Sementara itu, share iklan kedua ada di koran dengan angka Rp 16 triliun (34 persen) dan disusul majalah dan tabloid sebanyak Rp 1 triliun (empat persen).

Selain itu, iklan juga menghabiskan waktu lebih lama di televisi. Dengan kenaikan lima persen pada tahun ini, dia menambahkan, terdapat lebih dari 21 ribu jam total iklan yang tayang atau setara dengan 57 jam per hari.

Sedangkan, total durasi program mencapai 202.901 jam atau 555 jam per hari. Ini berarti, ada 10 persen iklan dari total program di 2009.

"Berdasarkan survei kami, iklan berdurasi 15 detik paling banyak muncul, disusul dengan iklan berdurasi 30 detik (setengah menit) dan lima detik," kata Maika.

Rata-rata, kata dia, pengiklan lebih menyukai iklan berdurasi 15 detik, namun karena masih  gencar iklan pemilu yang rata-rata berdurasi setengah menit (30 detik) maka iklan 30 detik juga terdorong meningkat.

Volume halaman iklan juga naik di koran, sementara di majalah dan tabloid mengalami penurunan.

"Peningkatan belanja iklan di koran tidak hanya dalam rupiah namun juga dalam volume halaman iklan sebesar 16 persen, sementara volume halaman iklan di majalah turun turun persen," tutur Maika.

antique.putra@vivanews.com

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024