Cangkul Berdarah di Batas Surabaya

SURABAYA POST - Rumah di Jalan Raya Menganti 140 RT 01/RW 03, Lakarsantri kini sepi. Tapi bekas darah pembunuhan masih tercecer di kamar mandi. Di situlah Lailil Markumah (35) yang menderita kelainan jiwa menghabisi nyawa ibunya sendiri, Mari Simpen (75) dengan cangkul hingga meninggal kemarin.

Kemarin rumah itu ramai jadi tontonan. Meski sudah diberi garis polisi, para tetangga sepertinya tidak bisa menunda rasa penasarannya. Sebagian orang menyebut Lailil 'Pembunuh dari Perbatasan'. Maklum, rumahnya hanya terpisah 25 meter dari tugu penanda perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik.

Rumah Lailil sederhana. Lantai teras dan ruang tamu dilapisi keramik, sementara ruang-ruang belakang hanya ditutup ubin. Berada sedikit menjorok dari jalan raya, rumah tempat kejadian tergolong tak terawat. Rumput liar tumbuh di lorong menuju rumah.

Rumah itu kini lengang. Mari Simpen meninggal, Lailil diperiksa polisi, sementara seorang anak Lailil kini dirawat pamannya yang rumahnya bersebelahan. Kemungkinan si bungsu ini akan dijemput sang ayah yang kini tinggal dengan anak sulungnya.

Di antara banyak orang yang tercengang, ada sedikit warga yang tidak terkejut atas pembunuhan yang janggal itu. Salah satunya Widiyanto, Ketua RT 01 RW 03 Lakarsantri. “Warga di sekitar sini sudah tahu siapa Ilil (panggilan Lailil),” ujarnya.

Lailil yang mereka kenal adalah sosok perempuan yang punya penyakit jiwa. Hasil pemeriksaan sementara polisi juga menunjukkan Lailil mengalami gangguan jiwa. “Berdasarkan informasi yang kami terima sementara, pelaku ini mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun lalu,” ujar Kapolres Surabaya Selatan, AKBP Bahagia Dachi.

Polisi rupanya kesulitan memeriksa Lailil. Dia lebih banyak bungkam daripada bicara. Salah satu informasi yang bisa dikorek dari Lailil adalah bahwa dia stres karena tidak pernah diperhatikan Mari Simpen.

“Ada juga pengakuan pelaku yang mengaku stres karena diminta menikah,” ujar Kapolsek Lakarsantri, AKP Sugihartoyo. “Dia makin terguncang setelah bercerai dengan suaminya.”

Polisi menduga Lailil menderita kelainan jiwa karena kesulitan menemukan pemicu yang mengakibatkan Lailil tega menghabisi ibu kandungnya sendiri. “Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan tes kejiwaan dari rumah sakit,” ujar Sugihartoyo.

Beberapa tetangga yakin Lailil punya kelainan jiwa. Ia sering mengamuk tanpa sebab. Sugihartoyo mengungkapkan bahwa Lailil pernah sempat mencoba bunuh diri. Bila Lailil terbukti mengalami gangguan jiwa, ada kemungkinan dia lolos dari jeratan hukum. “Ya bisa saja proses hukumnya dihentikan jika tersangka memang positif gila," kata Bahagia Dachi.

Lailil dan ibunya, Mari Simpen, juga sering terlibat adu mulut. “Saya sering dengar suara dua orang itu bicara keras dari dalam rumah,” ujar Patamir (70), salah satu tetangga Lailil.

Maraknya kasus pembunuhan orangtua terhadap anaknya atau sebaliknya memiliki beragam sebab. Faktor pencetusnya juga bisa disebabkan pola pikir yang terlalu pragmatis serta menurunnya kondisi spiritual masyarakat.

Psikolog dari Universitas Airlangga, Dewi Retno Suminar menjelaskan fenomena ini juga dapat disebabkan berkembangnya budaya instan dalam masyarakat. Budaya instan dan cepat mengakibatkan perubahan pola pikir sehingga orang cenderung mengambil tindakan tanpa pikir panjang. “Apa yang dianggap mengganggu akhirnya disingkirkan, salah satunya dengan cara membunuh,” kata Dewi.

Sementara itu, spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo, dr Yunias Setiawati SpKJ menilai dari sisi ilmu kedokteran jiwa, faktor pemicu aksi pembunuhan bisa jadi karena pelaku menderita skizofrenia. Yunias menjelaskan, penderita skizofrenia biasanya mengalami halusinasi. Sebelum membunuh, bisa jadi pelaku mendengar bisikan-bisikan bernada negatif.

Selain skizofrenia, pelaku bisa jadi menderita depresi berat. Hal itu bisa disebabkan banyak hal, misalnya kesulitan ekonomi. Untuk mengantisipasi hal-hal semacam ini, Yunias meminta keluarga waspada. “Jika ada keanehan sedikit saja yang menyangkut masalah kejiwaan, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar tidak bertambah parah,” kata Yunias.


Laporan Fathurrahman Al Aziz - Reny Mardiningsih

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu
Viral Video Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Makeup pengantin adalah tata rias khusus yang dirancang untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan seorang pengantin pada hari pernikahannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024