- R Jihad Akbar/VIVAnews.
VIVA – Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengkaji lebih dalam soal kemungkinan memanfaatkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) sebagai bahan campuran untuk Avtur. Hal itu disampaikan Jokowi kepada para menteri yang hadir dalam rapat terbatas di Kantor Presiden.
Menanggapi itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya menyambut baik ide tersebut. Namun tentunya harus ada riset dan pihaknya akan memantau secara khusus soal kemungkinan CPO sebagai bahan bakar pesawat.
Jika itu berhasil, Budi yakin harga avtur yang menjadi salah satu biaya terbesar maskapai bisa diturunkan. "Otomatis (turun harganya), yang penting risetnya dulu lah," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 12 Agustus 2019.
Setelah riset selesai, lanjut Budi, proses pengolahan CPO untuk avtur itu tidak akan memakan waktu terlalu lama. Hingga saat ini, kajian ini sedang dimatangkan oleh institusi terkait.
"(Sedang) dikaji Pertamina, ESDM sama ITB," tuturnya.
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, berdasarkan laporan dari Direksi Pertamina di rapat terbatas, avtur ternyata sudah tidak diimpor sejak Mei 2019. Sehingga sebetulnya RI tidak tergantung lagi dengan impor avtur.
"Ternyata avtur yang sempat dipermasalahkan sejak Mei 2019 sudah 100 persen bisa dipenuhi dari dalam negeri sehingga tidak ada impor," ujar Pram akrabnya di sapa.
Hal senada diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, hal serupa bahwa RI sudah tidak mengimpor avtur sejak Mei 2019. "Jadi secara bertahap kita sebenarnya jelas bisa melepaskan diri dari berbagai tekanan dan tantangan," katanya. (ren)
