Catat, Daerah Ini Potensial untuk Investasi Properti

Pameran perumahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Indonesia Property Watch membeberkan daerah yang masih layak untuk investasi properti. Hal ini menimbang, kenaikan harga rumah yang diperkirakan akan terjadi di kuartal III 2019, dan diprediksi akan terus berlanjut. 

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan, Tangerang Selatan saat ini masih mendominasi penjualan properti untuk wilayah Jabodebek dan Banten. Penjualan rumah di wilayah tersebut, diprediksi masih menjadi yang paling bagus dibanding wilayah lainnya.

"Setelah itu Bekasi, baru Bogor. Bekasi pun kita lihat di jalur simpul tol itu bagus, Bekasi Utara, Cibitung, Cileungsi itu mulai naik lagi," kata Ali, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 13 Agustus 2019.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Ia menguraikan, daerah Tangerang seperti di Cisauk, Balaraja, dan Lebak, juga masih tinggi peminatnya. Ke depan, dia memperkirakan kenaikan harga properti masih berlanjut di wilayah tersebut.

"Seharusnya, kalau di akhir tahun ini ada pergerakan naik, ini akan berlanjut sampai tahun depan," kata dia.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Dia mengatakan, penjualan properti di kuartal II 2019, meskipun melambat sebesar 14,2 persen, namun ada beberapa rumah yang naik harganya di segmen tertentu. Peningkatan harga itu terjadi di harga rumah Rp500 sampai Rp1 miliar. 

"Di tengah-tengah Rp500 juta sampai Rp1 miliar meningkat.  Dan, ini trennya mungkin akan berlanjut di kuartal III," tambahnya.

Menurut riset Bank Indonesia, volume penjualan properti residensial pada kuartal II 2019 tercatat mengalami kontraksi pertumbuhan -15,90 persen secara kuartal, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 23,77 persen.

Penurunan penjualan properti residensial itu, disebabkan oleh penurunan penjualan pada rumah tipe kecil dan rumah tipe menengah. 

Menurut responden, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penjualan adalah melemahnya daya beli, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang cukup tinggi, dan tingginya harga rumah. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya