Tolak Simplifikasi Tarif Cukai, Pengusaha Rokok Dukung Langkah Jokowi

Ilustrasi rokok.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sejumlah pengusaha dan pengelola perusahaan rokok yang tergabung dalam Gaperoma, menyatakan mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo yang menolak simplifikasi tarif cukai dari 10 tier menjadi lima tier.

Simplifikasi dinilai, dapat berdampak ke matinya pabrik rokok dan ciptakan pengangguran.

Ketua Umum Gaperoma, Johni SH mengatakan, simplifikasi akan berdampak pada banyaknya perusahaan rokok yang berguguran dan puluhan ribu tenaga kerja industri hasil tembakau (IHT) akan kehilangan lapangan pekerjaan. 

Ia menuturkan, meski secara tegas menolak simplifikasi, pihaknya tidak menolak rencana pemerintah menaikkan cukai rokok pada 2020 nanti. Asalkan, kenaikan itu tidak melebihi angka inflasi.

"Simplikasi itu penyederhanaan sistem tier cukai dari yang semula 10 menjadi lima tier. Hal ini memberatkan kalangan perusahaan rokok, terutama rokok rakyat. Ini akan mematikan rokok rakyat,” jelas Johni, dikutip dari keterangannya, Rabu 14 Agustus 2019.

Menurut Johni, rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan simplifikasi penarikan cukai, hanya akan menguntungkan monopoli pemasaran rokok perusahaan besar. 

Selain itu, rencana itu tentunya akan mematikan industri rokok di dalam negeri. Sehingga, akan tercipta monopoli usaha di bidang industri hasil tembakau.  

"Saya sangsi, kebijakan simplifikasi akan meningkatkan pendapatan negara. Yang pasti, hanya menguntungkan perusahaan dan produsen rokok besar. Mematikan produsen rokok rakyat," ujarnya.

Geledah Dua Lokasi di Jepara, Bea Cukai Sita Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal

Untuk itu, ia meminta kepada Kementerian Keuangan untuk menghentikan rencana penerapan kebijakan simplifikasi tarif cukai tahun depan. Sebab, dampaknya tentu berbahaya bagi perekonomian negara dan masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Buruh mengerjakan pelintingan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kudus

Jaga Nasib Pekerja Kretek Tangan, Pemerintah Didesak Kurangi Beban Cukai 2025

Para pekerja mendesak pemerintah memperhatikan keberlanjutan Industri Hasil Tembakau (IHT), khususnya segmen sigaret kretek tangan (SKT) agar tidak menaikkan tarif cukai.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024