Perdagangan Bebas ASEAN-China

"Nyalakan Sinyal Jika Lonjakan Impor 8%"

VIVAnews - Pemerintah akan menerapkan sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di sektor kepelabuhan dan kepabeanan. Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan menerapkan sistem pemantauan dini untuk mendeteksi lonjakan impor yang terjadi, per hari.

Dalam Rapat Kerja Gabungan dengan Komisi Perdagangan dan Perindustrian DPR RI, Menteri Keuangan menyebutkan sistem pemantauan dini diterapkan berdasarkan penggunaan data impor secara online atau realtime dari jumlah impor per pos tarif yg menunjukkan jumlah tertentu (treshold/batasan jumlah impor).

"Selanjutnya EWS memberikan informasi secara dini dari impor beberapa pos tarif jika terjadi lonjakan berdasarkan treshold yang telah ditetapkan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2010.

Lalu Pokja yang telah terbentuk melakukan pembahasan secara periodik untuk memantau dan menganalisis data yang diperoleh dari EWS serta menyusun kebijakan langkah yang diperlukan.

Menkeu menjelaskan, apabila berdasarkan sinyal dari EWS akan terjadi kondisi yang memburuk, seperti lonjakan impor yang berdampak negatif atau terjadi unfair trade, maka pemerintah dapat mengambil langkah kebijakan, di antaranya Bea Masuk Anti Dumping atau Bea Masuk Imbalan Sementara.

Namun, Menkeu mengaku batasan lonjakan impor (treshold) belum disepakati oleh pemerintah, dan dalam waktu dekat akan ditentukan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat, menilai jika lonjakan impor telah melebihi 8 persen maka perlu dinyalakan sinyal EWS. "Biasanya lonjakan kalau sudah di atas 8 persen atas satu produk maka bisa dijadikan fenomena," kata Hidayat.

Dalam hal ini, dia menambahkan, sinyal waspada perlu dinyalakan dan tindakan pengamanan perlu diambil.

Namun, waspada lonjakan impor ini hanya difokuskan pada impor barang konsumsi, dan bukan barang modal atau bahan baku. "Kalau lonjakan impor di barang modal maka kita harusnya senang," ujarnya.

hadi.suprapto@vivanews.com

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?
Mazda EZ-6

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024

Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024