Menteri Rini Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa untuk Pariwisata Bali

Menteri BUMN Rini Soemarno saat memantau proyek reklamasi Pelabuhan Benoa.
Sumber :
  • VIVAnews/Bobby Andalan

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Rini Soemarno menyebut perluasan Pelabuhan Benoa dengan cara reklamasi diperuntukkan untuk pengembangan pariwisata Bali.

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

Hal itu ditegaskan Rini, saat mengunjungi areal dumping I reklamasi Pelabuhan Benoa, Selasa 10 September 2019.

Menurut Rini, salah satu tujuan perluasan Pelabuhan Benoa adalah agar kapal-kapal cruise dengan bobot besar bisa bersandar di Pelabuhan Benoa. 

Pelindo Bantu Warga yang Mau Mudik Lebaran Tapi Terkendala Biaya

"Pembangunan ini juga ditujukan untuk mendatangkan cruise ship, wisatawan dunia yang tidak terpisahkan dari program pariwisata kita untuk menggaet wisatawan dunia. Kita harapkan, dapat semakin membantu meningkatkan pariwisata di Bali," kata Rini.

Selain itu, mengenai vegetasi mangrove yang mati seluas 17 hektare sebagaimana diklaim oleh Pemerintah Provinsi Bali, Rini menyebutnya, telah dilakukan rehabilitasi melalui penanaman kembali bibit mangrove baru di areal terdampak. 

Tebar Kehangatan di Safari Ramadan BUMN 2024, Kementerian BUMN dan Bank Mandiri Gelar Pasar Murah

"Saya mengecek ke sini, karena dalam pembangunan itu kan memakan waktu, dalam arti merealisasikan aktivitas-aktivitasnya. Tadi dijelaskan, harus ada pendalaman dahulu, kemudian ada mangrove yang harus diperbaiki, sehingga harus ada penanaman ulang," papar dia.

Rini juga mengaku mendengarkan langsung pendapat masyarakat sekitar, dalam hal ini tokoh adat dan nelayan mengenai dampak reklamasi Pelabuhan Benoa. 

"Saya juga mendengar langsung dari masyarakat di sini, terutama para nelayan dan para tokoh adat sudah benar-benar setuju dan memberikan tempat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Lebih layak, lebih baik, sehingga masyarakat lebih nyaman," katanya. 

Yang terpenting, Rini mengklaim menyaksikan langsung bagaimana adat istiadat dan budaya terjaga dengan baik, meski terjadi pembangunan yang cukup pesat di sekitar Pelabuhan Benoa.  

"Bahwa dalam pembangunan juga harus ada adat istiadat, budaya yang mesti dijaga. Dan, saya senangnya aktivitas pembangunan di Pelindo III ini betul-betul bisa menjaga itu," harapnya.  

Hal lainnya, Rini melihat dampak positif dari perluasan Pelabuhan Benoa adalah keberadaan nelayan yang semakin mudah untuk melaut. 

"Dengan pembangunan ini memudahkan nelayan melaut. Dulu pendangkalan membuat nelayan sulit melaut. Ini sudah dibuatkan kanal, sehingga kedalamannya cukup, sehingga nelayan dapat langsung melaut," tutur Rini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya