Khawatir Sudah 'Dibocorkan' Trump, AS Selamatkan Intelnya di Rusia

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Sumber :
  • Twitter.com/@realDonaldTrump

VIVA – Amerika Serikat melakukan ekstraksi terhadap intelijen atau intel tingkat tinggi Rusianya yang memata-matai Negeri Beruang Merah itu pada 2017. Demikian ungkap investigasi CNN Amerika yang mengutip sumber-sumber di pemerintahan Trump.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

Disebutkan bahwa intelijen Amerika Serikat khawatir bahwa identitas dan aktivitas agen rahasia AS itu justru bisa terbongkar oleh pejabat Amerika sendiri.

Langkah ekstraksi atau yang biasa dikenal sebagai upaya penyelamatan terhadap mata-mata AS yang diduga akan terbongkar identitasnya tersebut diputuskan setelah pada tahun tersebut, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pejabat Rusia. Diduga bahwa Trump secara tak sengaja sekalipun maupun tak langsung seperti membagi informasi rahasia dengan Rusia dalam sebuah pertemuan.

Terungkap! Ini Identitas Selebgram Terjerat Kasus Narkoba di Jaksel, Salah Satunya Chandrika Chika

Diduga, mata-mata AS itu bergaul di kalangan lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin dan memiliki akses ke ruangan Presiden Rusia. Bahkan dia disebutkan punya akses masuk dan bisa memotret dokumen-dokumen penting yang ada di meja kerja Putin.

Sumber di pemerintahan AS sebagaimana juga disebutkan oleh The New York Times menyatakan bahwa intel tersebut sudah menjadi mata-mata di Rusia untuk AS lebih dari sepuluh tahun terakhir. Dia juga dianggap berperan dalam skandal dugaan adanya intervensi Rusia terhadap Pemilu AS pada 2016 lalu.

Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Namun juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham menyebutkan bahwa laporan CNN tersebut tak benar. "Bukan cuma keliru namun juga berpotensi membahayakan," kata dia soal berita mata-mata AS ini.

CIA pertama kali menyatakan akan melakukan ekstraksi dalam waktu segera setelah adanya pertemuan yang tak terlalu formal antara Presiden Trump dan Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Dubes Rusia untuk AS Sergei Kislyak. Pada saat itu diduga Trump tak sengaja membagi informasi rahasia yang secara tak langsung bisa mengekspos identitas mata-mata AS. Pejabat AS yang mendampingi Trump menyadari bahwa "bara api" itu harus segera dipadamkan sebelum menyala dan terbakar. (ren)

Ilustrasi konser musik.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

Komika Amerika Serikat (AS) Arj Barker memancing kontroversi setelah aksinya mengusir seorang ibu yang sedang menyusui bayinya di tengah pertunjukan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024