Menlu Retno Marsudi Ungkap 4 Manfaat Diplomasi Digital bagi RI
- VIVAnews / Dinia Adrianjara
VIVA – Ketidakmampuan dalam mengikuti kemajuan teknologi, akan membuat kita tertinggal. Begitu pula dengan diplomasi, jika tidak menyesuaikan dengan transformasi yan cepat, maka diplomasi tidak akan relevan lagi, demikian menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Itu lah sebabnya sekarang ini saatnya kita menyandingkan diplomasi dengan digital," kata Menlu Retno saat membuka kegiatan Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD) di Jakarta, Selasa 10 September 2019.
Retno menyebutkan ada empat manfaat dari diplomasi digital. Pertama, diplomasi digital dapat digunakan untuk menyebar pesan perdamaian. Kedua, sebagai alat untuk menguatkan kerja sama ekonomi. Ketiga, digunakan sebagai alat untuk melindungi warga negara. Keempat, sebagai alat untuk memajukan pembangunan negara.
Saat ini, Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi warga negara Indonesia di luar negeri.
"Kementerian Luar Negeri telah memiliki aplikasi Safe Travel dan portal Peduli WNI, yaitu suatu sistem pendataan digital yang terintegrasi untuk diaspora Indonesia," ujar Retno.
Melalui kegiatan RCDD, para delegasi dan peserta diharapkan dapat saling belajar, memperkaya pemahaman terkait diplomasi digital, saling bekerja sama dalam menjembatani kesenjangan digital dan membangun langkah bersama dalam menyikapi berbagai tantangan di milenium baru ini.
Forum regional yang digagas Indonesia ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari 16 negara di kawasan Asia dan Pasifik mencakup 10 negara anggota ASEAN dan enam negara lainnya yaitu Australia, India, jepang, Korea Selatan, China dan Selandia Baru.