Rusia Ungkap Identitas Intel Papan Atas yang Diselamatkan AS

Ilustrasi nomor telepon.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah Rusia mengatakan bahwa mantan pejabat Rusia yang disebut-sebut sebagai mata-mata alias intel Amerika Serikat yang ada di Kremlin, tak punya akses langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Menhan AS Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Ditetapkan Sebagai Presiden Terpilih

Dilansir The Star pada Selasa 10 September 2019, Kremlin tidak secara resmi menyebutkan nama dan pejabat yang dimaksudkan. Namun, hanya menyebut bahwa yang bersangkutan adalah orang yang diduga sebagai intelijen alias intel top AS di Rusia.

Sementara itu, media-media AS, khususnya melalui sumber CNN menyebutkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat berusaha mengekstraksi "aset" mereka, orang Rusia yang selama ini menjadi pemasok informasi kepada Washington. Disebutkan bahwa intel tersebut punya akases ke lingkaran Vladimir Putin dan sudah 10 tahun menjadi mata-mata.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Namun lebih jauh, harian Rusia Kommersant memberitakan hari ini bahwa mata-mata yang dimaksud diduga adalah seseorang bernama Oleg Smolenkov. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam berita menyebutkan bahwa memang Smolenkov bekerja di kantor staf Kepresidenan Rusia, namun sudah dipecat antara tahun 2016 hingga 2017.

Diakui Peskov bahwa Smolenkov juga tak pernah mengaku dirinya adalah intel Washington.  

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Sebelumnya, Amerika Serikat, melakukan ekstraksi terhadap intelijen tingkat tingginya yang memata-matai Rusia pada 2017. 

Disebutkan bahwa intelijen Amerika Serikat khawatir bahwa identitas dan aktivitas agen rahasia AS itu justru bisa terbongkar oleh pejabat Amerika sendiri.

Langkah ekstraksi atau yang biasa dikenal sebagai upaya penyelamatan terhadap mata-mata AS yang diduga akan terbongkar identitasnya tersebut diputuskan setelah pada tahun tersebut Presiden AS, Donald Trump bertemu dengan pejabat Rusia.

Diduga Trump secara tak sengaja sekalipun tak langsung seperti membagi informasi rahasia dengan Rusia.

Mata-mata AS digambarkan sebagai seseorang yang bergaul di kalangan lingkaran dalam Presiden Rusia, Vladimir Putin dan memiliki akses ke ruangan Presiden Rusia. Bahkan ,dia disebutkan punya akses masuk dan bisa memotret dokumen-dokumen penting yang ada di meja kerja Putin.

CIA pertama kali menyatakan akan melakukan ekstraksi dalam waktu segera, setelah adanya pertemuan yang tak terlalu formal antara Presiden Trump dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov dan Dubes Rusia untuk AS, Sergei Kislyak.

Yang mana, pada saat itu diduga Trump tak sengaja membagi informasi rahasia yang secara tak langsung mengarahkan pada identitas mata-mata AS. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya