Buka CAFEO 2019, Jokowi Ingatkan Ekonomi Dunia Saat Ini Tak Ramah

Presiden Jokowi Membuka Acara CAFEO ke-37
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Conference ASEAN Federation Engineering Organisations atau CAFEO ke-37 tahun 2019, yang digelar di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta.

Ini 5 Tips Atur Keuangan Keluarga untuk Hadapi Krisis Ekonomi

Pertemuan para insinyur dari negara-negara ASEAN itu diharapkan memunculkan kerja sama yang lebih erat ke depannya.

Jokowi pun menegaskan, Indonesia dan negara-negara ASEAN adalah sahabat dan keluarga yang hubungannya berjalan sangat baik. Namun, dia menegaskan bahwa ada kebutuhan mendesak, agar kerja sama semakin kuat, terutama dalam menghadapi kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil dan tak terduga.

Menlu China: Serangan COVID-19 Bikin Ekonomi Global Terperosok

"Ekonomi dunia saat ini sedang tidak ramah. Beberapa negara mengalami kemunduran ekonomi. Bahkan, ada negara mulai mengalami resesi ekonomi," kata Jokowi, Rabu 11 September 2019.
 
Dia menegaskan, para negara ASEAN, termasuk Indonesia harus mampu membentengi diri dari kondisi itu untuk tumbuh stabil dan terus berlanjut. Menurutnya, tidak ada cara lain selain harus selalu mengembangkan inovasi dan melakukan terobosan.

"Sehingga, dalam situasi ekonomi dunia yang sedang sulit seperti sekarang ini, justru menjadi peluang bagi kita di ASEAN untuk berkembang lebih cepat," kata dia.

Sri Mulyani Ungkap Dilema Ambil Kebijakan di Masa Krisis

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan, Indonesia dan negara-negara ASEAN bisa memanfaatkan kemunduran yang terjadi di beberapa kawasan sebagai peluang untuk terus melompat kepada kemajuan.

Dengan jumlah penduduk sekitar 600 juta, menurut Jokowi, ASEAN merupakan sebuah kekuatan besar ekonomi dunia.

ASEAN, dikatakan Jokowi, telah membuktikan diri sebagai kawasan yang aman dan stabil. Bahkan, pertumbuhan ekonomi ASEAN diyakini bisa lebih besar lagi.

"Maka, kita butuh sinergi lebih banyak lagi. Negara-negara ASEAN, harus saling membantu satu dengan yang lainnya, termasuk di antara insinyur yang ada," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya