Sofjan Djalil: Habibie Berhasil Memperbaiki Ekonomi RI di Masa Sulit

Menteri Agraria/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil, mengaku sangat berduka dan kehilangan Baharuddin Jusuf Habibie, yang meninggal dunia kemarin, Rabu, 11 September 2019. 

Sofyan Djalil Diangkat Jadi Komisaris Ancol

Sofjan memiliki kenangan tersendiri dengan Presiden ke-3 RI tersebut. Menurutnya, pada saat dia menjabat di periode 1998-1999, Habibie merupakan presiden atau pemimpin yang berhasil memperbaiki ekonomi Indonesia di masa-masa sulit.

Menurut dia, saat itu, Habibie mampu memperkuat ekonomi Indonesia dari yang semula terpuruk akibat dampak krisis ekonomi global. Bahkan, lanjut dia, itu juga terjadi di tengah masa transisi reformasi sistem pemerintahan di Indonesia.

Cerita Menteri Hadi Tjahjanto Tak Pernah Mimpi Gantikan Sofyan Djalil

"Beliau menjadi presiden di waktu ekonomi sulit. Dengan pendekatan dan tim yang beliau gunakan, tim yang sangat profesional, dengan pengalaman yang cukup dan waktu yang relatif singkat,  kondisi yang sangat buruk itu bisa dibalik. Walaupun tidak menyelesaikan masalah dalam satu malam," kata dia saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Menurut dia, Habibie merupakan salah satu orang yang memiliki kontribusi besar bagi perkembangan Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara. Habibie merupakan peletak dasar Indonesia hingga saat ini bisa sangat demokratis dan terus berkembang maupun maju secara ekonomi.

Kabar Reshuffle, Ini 5 Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana

"Besar sekali kontribusinya terhadap Indonesia hari ini, Indonesia setelah reformasi. Sebelum-sebelumnya tentu Pak Soekarno meletakkan dasar Indonesia Merdeka, Pak Harto (Soeharto) mengisi pembangunan, Pak Habibie menjadi bapak yang menyiapkan Indonesia menjadi negara demokratis yang seperti kita alami saat ini," ucapnya.

"Saya tidak bayangkan bahwa reformasi akan berjalan begitu mulus kalau presidennya bukan Pak Habibie waktu itu. Pada 98 di waktu kemarahan orang kepada sistem yang begitu kuat, sistem sebelumnya, Pak Habibie kemudian membuka seperti air bah," kata dia.

Untuk diketahui, pada periode Habibie menjabat, Sofjan menduduki berbagai kursi strategis, yakni, sebagai Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta pada Maret 1998-Juni 1998, kemudian Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM Juni 1998-Februari 2000. Serta, Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance periode 1999-2000. [mus]
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya