Kebijakan Obama Rontokkan Saham Asia

VIVAnews - Kebijakan Presiden Barack Obama untuk membatasi besaran investasi bank-bank Amerika Serikat (AS) membuat indeks harga saham di sejumlah bursa utama Asia anjlok di akhir perdagangan Jumat sore, 22 Januari 2010. Kebijakan Obama tersebut dilakukan untuk mencegah krisis keuangan di masa mendatang.

Jepang memimpin penurunan indeks saham Asia dengan indeks Nikkei 225 anjlok 330,15 poin (3 persen) menjadi 10.538,26. Indeks Hang Seng (Hong Kong) anjlok 593,28 poin (2,8 persen) menjadi 20.269,39, dan indeks Kospi (Korea Selatan) merosot 52,08 poin (3 persen) menjadi
1.669,93. Indeks acuan Shanghai (China) anjlok 2,2 persen, dan indeks saham India turun 1,8 persen. Sedangkan indeks Australia turun 1,8 persen.

Obama mengatakan, dia akan berupaya membatasi ukuran dan kompleksitas institusi-institusi keuangan besar di bursa Wall Street sehingga kebangkrutan mereka tidak akan membahayakan sistem keuangan secara luas dan memicu dikucurkannya dana talangan yang diambil dari uang
pembayar pajak. Tindakan Obama dilakukan di tengah frustasi masyarakat terhadap Wall Street dan upaya penyelamatan perbankan.

Seperti di AS, saham-saham perbankan di Asia juga anjlok. Namun saham-saham perusahaan industri lain juga menurun tajam karena investor mencemaskan dampak proposal Obama tersebut. (AP)

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan
Denny Cagur

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Denny Cagur mengungkap bahwa satu tahun sebelum meninggal, sang ibunda memberi kado ulang tahun tak biasa kepada dirinya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024