Luhut Ajak Investasi First Class Asal Korsel Masuk ke RI

Menteri Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak investor first class asal Korea Selatan segera masuk ke Indonesia. Ia menginginkan investasi first class membantu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. 

Usai Jumpa Elon Musk, Luhut Ungkap Alasan Tesla Belum Mau Investasi di Indonesia

Adapun, investasi first class tersebut adalah investasi yang mengandalkan teknologi maju, sehingga ada proses alih teknologi dan peningkatan nilai tambah atas produk yang dihasilkan.

Ia mengungkapkan, selama ini investasi Korea yang masuk ke Tanah Air masih investasi kelas dua yang hanya mengimpor bahan mentah dari Indonesia. Untuk itu, dengan masuknya first class diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia, sebagaimana visi Presiden Joko Widodo di periode kedua.

Mudah dan Praktis, Nabung Emas di BRImo Makin Lama Makin Cuan

Adapun beberapa peluang investasi itu, kata Luhut ada di sektor hilir domestik yang memiliki nilai tambah tinggi, antara lain pengolahan mineral nikel, bauksit, dan mangan. 

Saat ini, Pemerintah tengah membangun kawasan industri terpadu pengolahan nikel di Morowali yang mencakup smelter, stainless steel, dan carbon steel. Dengan volume ekspor nikel sebesar US$612 juta per tahun (19,25 juta ton). Jika sudah diolah menjadi stainless steel nilainya berlipat 10,2 kali lipat, mencapai US$6,24 miliar.

Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan, saat ini ekonomi dunia menghadapi banyak ketidakpastian. Khususnya dari perang dagang Tiongkok-AS  yang terus berkecamuk.

Namun, Pemerintah Indonesia terus melanjutkan reformasi dan inovasi. Sekitar dua bulan setelah Pemilu, agensi pemeringkat internasional Standard & Poor’s menaikkan Investment Grade Indonesia dari BBB- ke BBB.

"Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa positif mengingat Indonesia salah satu dari sedikit negara berkembang yang mendapatkan peningkatan peringkat dalam masa-masa sulit," jelas Thomas dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu 25 September 2019.

Untuk itu, hubungan bisnis Korsel-Indonesia harus terus menjadi titik terang dalam perekonomian regional dan dunia. 

Dan dalam beberapa waktu, lanjut Thomas, RI-Korsel memiliki sejumlah terobosan positif, seperti groundbreaking petrochemical complex oleh Lotte Chemical dengan investasi sebesar US$3,5 miliar. 

Selain itu, Hyundai Motor juga mengumumkan bahwa mereka akan kembali ke Indonesia dengan investasi sebesar US$1,7-US$1,8 juta. Dan saat ini Pemerintah sedang dalam proses negosiasi dan sejumlah inisiatif dengan perusahaan-perusahaan besar di Korsel yang strategis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya