Mau Dimakzulkan, Trump Siap Ungkap Percakapan dengan Presiden Ukraina

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Sumber :
  • Twitter.com/@realDonaldTrump

VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membuka isi percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina untuk membuktikan bahwa dirinya tidak membicarakan persengkokolan terkait investigasi mantan Wakil Presiden Joe Biden dan putranya.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

"Saya saat ini berada di PBB mewakili negara, tetapi telah memberikan otorisasi untuk merilis transkrip lengkap pembicaraan saya sepenuhnya dengan Presiden Zelensky dari Ukraina," kata Trump, seperti diberitakan Washington Post, Rabu 25 September 2019.

"Anda akan melihat itu adalah panggilan yang sangat ramah dan benar-benar tepat. Tidak ada tekanan, tidak seperti Joe Biden dan putranya," imbuhnya.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Keputusan Trump untuk merilis transkrip tersebut setelah sepekan terakhir muncul sebuah spekulasi bahwa dia sedang meminta bantuan dari pihak asing, dalam hal ini Ukraina, untuk menyelidiki bisnis asing milik Biden. Biden merupakan saingan Trump dari Partai Demokrat, yang akan menjadi saingannya dalam pemilu presiden tahun depan.

Menanggapi rencana itu, pihak Demokrat mengatakan memberikan transkrip saja tidak cukup dan menyerukan pengaduan untuk diberikan kepada Kongres.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Dalam sebuah cuitan pada Selasa malam kemarin, Trump mengatakan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah menerima izin dari pemerintah Ukraina, untuk merilis transkrip panggilan tersebut. "Mereka tidak tahu apa masalahnya," kata Trump dari pejabat Ukranian.

Kemarin, Trump juga mengkonfirmasi bahwa ia menahan bantuan militer dari Ukraina, dengan mengatakan ia melakukannya atas kekhawatirannya bahwa Amerika Serikat berkontribusi lebih banyak ke Ukraina daripada negara-negara Eropa.

Trump menanggapi pelaporan oleh The Washington Post bahwa ia mengatakan kepada kepala stafnya, Mick Mulvaney, untuk menahan hampir US$400 juta bantuan militer selama setidaknya seminggu, sebelum Trump berbicara dengan presiden Ukraina.

Atas panggilan itu, Trump diduga meminta Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki Hunter Biden, putra mantan wakil presiden dan kemungkinan lawan 2020 Joe Biden, menurut seorang pejabat intelijen yang menjadi pelapor panggilan itu ke inspektur jenderal komunitas intelijen.

Trump mengulangi pendapatnya bahwa Joe Biden adalah orang yang harus diselidiki.  Presiden dan sekutunya menuduh Biden menekan Ukraina pada 2016 untuk memecat jaksa agungnya, Viktor Shokin, untuk menguntungkan putranya.

Hunter Biden menjabat selama hampir lima tahun di dewan Burisma, sebuah perusahaan gas alam Ukraina yang pemiliknya diperiksa oleh jaksa Ukraina karena kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan dan pengayaan yang melanggar hukum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya