Jonan Beberkan Kapasitas Listrik RI Kalah Jauh dari China

Menteri ESDM Ignasius Jonan di Hari Listrik Nasional ke-74.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral membuka acara seminar dan pameran Hari Listrik Nasional ke-74 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 9 Oktober 2019. Jonan membeberkan bukti bahwa kapasitas listrik Indonesia masih kalah jauh dibanding dengan negara China atau Tiongkok. 

Terimbas COVID-19, Proyek Pembangkit Listrik 2020 Cuma 55 Persen

Berdasarkan catatannya, Jonan mengungkapkan kapasitas listrik terpasang Indonesia pada awal 2014 kurang lebih 50 gigawatt (GW) atau 50 ribu Megawatt (MW) dan saat ini sudah mencapai 65 GW. Pada akhir 2019 ini, dia memperkirakan akan mencapai sekitar 69 atau 70 GW. 

"Sampai akhir 2024 minimal menjadi 90 GW," kata Jonan. 

Petugas PLN Terkapar di Atap Rumah Warga akibat Tersengat Listrik

Jonan menjelaskan, angka 90 GW atau bahkan 100 GW rupanya masih sangat kecil. Hal itu dia simpulkan setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Tiongkok membahas persoalan energi.

"Kapasitas terpasang listrik Tiongkok itu 1.131 GW, itu dibanding kita itu 15 kali kapasitas terpasang, kalau jumlah penduduk mereka itu empat kali Indonesia," kata Jonan.

Kualitas SDM Hambat Proyek 35 Ribu Megawatt, Peran Swasta Dibutuhkan

Tak hanya itu, lanjut Jonan, rupanya China juga gencar mengembangkan energi baru dan terbarukan (renewable energy) untuk pembangkit listrik. Pembangkit dari energi terbarukan China disebut sudah mencapai 300 GW.

"Renewable mereka, 300 GW, besar sekali. Jadi ini harapannya, mulai sekarang saya sangat berharap rekan PLN ini lebih terbuka pikirannya untuk renewable, karena infrastruktur kelistrikan adalah kegiatan jangka panjang," ucap Jonan. [mus]

PLTS di Desa Motihelumo, Gorontalo

PLN Janji Bangun Pembangkit EBT Usai Proyek 35 Ribu MW Selesai

PLN menyiapkan dua program dukung EBT, yaitu pencampuran biomassa ke PLTU batu bara atau co-firing dan konversi PLTD ke EBT.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2021