Topan Hagibis Terjang Jepang, 26 Korban Tewas dan 18 Orang Hilang

Aktifitas di Meguro Tokyo sudah kembali normal Minggu, 13 Oktober 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/ Andylala (Tokyo)

VIVA – Badan Meteorologi Jepang menyebutkan Topan Hagibis diperkirakan akan menuju ke laut pada Minggu, 13 Oktober 2019 malam, setelah mengitari pulau Hokkaido utara.

Sebelumnya sejak Sabtu, 12 Oktober 2019, Topan Hagibis berada di prefektur Chiba, Gunma, Kanagawa dan Fukushima yang kemudian mengelilingi Tokyo.

Dilansir dari NHK, hingga Minggu siang setidaknya ada 26 orang tewas di Kanagawa, Tochigi, Gunma, Miyagi, Fukushima, Saitama, Iwate, Nagano, Ibaraki, Chiba dan Shizuoka. Selain itu 18 orang hilang dan setidaknya 175 lainnya luka-luka. Pemerintah Jepang hingga kini masih terus mendata jumlah korban.

Badan Meteorologi Jepang, Sabtu, 12 Oktober 2019,  elah mengeluarkan tingkat siaga tertinggi untuk 12 prefektur di Jepang, memperingatkan potensi hujan paling deras satu dekade. Namun kemudian mencabut lebih awal peringatan itu pada Minggu, 13 Oktober 2019. Pihak berwenang Minggu pagi sebelum fajar, telah mencabut peringatan hujan dan angin di  beberapa daerah termasuk Tokyo.

Hujan deras sejak Sabtu pagi menyebabkan air sungai membanjiri tepian di bagian prefektur Fukushima dan Nagano, hingga menenggelamkan rumah dan bangunan dan lingkungan sekitar. Akibat hal ini, ada 1,6 juta orang yang diserukan untuk mengungsi akibat topan tersebut sejak Sabtu, 12 Oktober 2019.

Mengutip NHK, Pemerintah Jepang berusaha semaksimal mungkin dalam upaya evakuasi korban banjir di beberapa daerah.

Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga mengatakan, Topan Hagibis besar telah menyebabkan kerusakan hebat di Jepang Timur.  Sejumlah 27.000 pasukan militer dan sipil dikerahkan untuk operasi penyelamatan.

Sementara itu ada sekitar 376.000 rumah tanpa aliran listrik dan 14.000 rumah tak memiliki aliran air. Sebagian layanan kereta api di daerah Tokyo telah beroperasi kembali pada Minggu pagi. Sebagian lainnya masih menjalani pemeriksaan

Cemburu gegara Pacar Kerap Diajak Jalan, Pemuda di Kendari Ajak Teman Nekat Bakar Rumah Korban

Rumah Reflektif Surya Bisa Jadi Solusi Pemanasan Global, Simak Penjelasannya

Program Lingkungan Hidup PBB, merilis data yang menyebut bahwa pembangunan lingkungan binaan merupakan penyerap energi terbesar serta penghasil emisi gas rumah kaca dan l

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024