Contek China, Jonan: Sumber Daya Mineral RI Wajib Dibuat Produk Jadi

Menteri ESDM, Ignasius Jonan
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, berharap, pemerintah Indonesia bisa meniru cara China dan Jepang dalam hal pengelolaan sumber daya mineral.

Menguak 4 Alasan KKB Papua Ngotot Minta Merdeka Sejak Tahun 1960 Silam

Dia meyakini, apabila upaya kedua negara itu bisa ditiru oleh Indonesia, maka hal itu akan mampu memperbaiki defisit neraca perdagangan yang kerap menunjukkan hasil kurang baik dalam beberapa waktu terakhir.

"Impor energi China dan Jepang memang lebih besar dari Indonesia. Bedanya, mereka mampu memanfaatkan impor tersebut untuk menghasilkan produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih," kata Jonan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019.

Terima Aspirasi Walhi soal SDA dan Lingkungan Hidup, Ganjar Respons Begini

Jonan pun mencontohkan, impor batu bara China yang terbilang sangat tinggi, nyatanya juga diimbangi oleh Negeri Tirai Bambu itu dengan mengubahnya sebagai avtur. Tujuannya pun jelas, agar produk mereka itu lebih memiliki nilai tambah dibanding dijual secara mentah.

Sementara itu, Indonesia yang faktanya memiliki banyak sumber daya batu bara, justru malah kerap menjual dan mengekspornya secara mentah. Sehingga, harga jualnya pun jauh lebih rendah dibandingkan diolah sebagai produk jadi.

Tak hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan Juga Jadi Perhatian Utama Prabowo-Gibran

Jangan sampai pada saat ada gejolak pada harga tiket pesawat, lanjut Jonan, baru lah Indonesia mengimpor avtur dari negara lain. Sementara itu, penggunaan batu bara sebagai bahan baku untuk produksi avtur jelas jauh lebih murah. 

“Batu bara kalau di Tiongkok itu dikonversi jadi avtur. Tantangannya, semangat untuk hilirisasinya ini kita masih kurang, sehingga saat mau bikin proteksi ini terkendala dan sebagainya,” ujar Jonan.

"Pemahaman saya, itu lah gimana efisiensi itu penting. Soal eksplorasi juga saya harapkan sungguh-sungguh, bikin industrinya juga serius. Tapi semangatnya ini yang memang masih enggak merata,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya