- Agus Rahmat
VIVA – Pengusaha Erick Thohir dipastikan akan mengisi jabatan menteri kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo, setelah dirinya menyambingi istana negara hari ini. Dia juga mengatakan akan terlibat banyak untuk membantu presiden di sektor ekonomi.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance, Tauhid Ahmad menilai, latar belakang Erick yang telah lama berkecimpung di dunia usaha dan terbilang berhasil mengembangkam bisnisnya, memang pantas menduduki jabatan menteri di sektor tersebut.
Namun, secara spesifik, dia menilai Erick harus ditempatkan di Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sebab, kementerian tersebut terbilang minim prestasi, dan Erick memiliki kemampuan melakukan reformasi birokrasi di kementerian tersebut untuk memajukan ekonomi kerakyatan.
"Akan lebih cocok, karena beliau dari dunia usaha, sebaiknya memang menteri Koperasi dan UMKM yang butuh gebrakan-gebrakan kebijakan untuk mendorong koperasi dan UMKM agar lebih berkembang," kata dia saat dihubungi, Senin, 21 Oktober 2019.
Adapun sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan Erick untuk membenahi kementerian tersebut, dikatakannya seperti memperjuangkan rancangan revisi Undang-undang Perkoperasian yang batal disahkan DPR, serta mendorong revisi UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang UMKM agar sejalan dengan rancangan revisi UU Pemberdayaan UMKM sebagai UU Omnibus Law.
"Serta mendorong UMKM naik kelas agar bisa berkembang di era ekonomi digital, baik dari sisi akses permodalan, pasar, kelembagaan dan SDM, hingga pengembangan inovasi produk dan sebagainya," tutur dia.
Erick, lanjut dia, terbilang sukses memperbaiki citra Indonesia dan berbagai sektor bisnis yang dianggap tak bergigi menjadi sektor-sektor yang disegani semua pihak.
"Saya lihat beliau banyak memiliki usaha besar, baik media, pemilik klub sepakbola, dan ketua tim Asian Games. Pengalaman tersebut saya kira bisa jadi modal mengangkat harkat dan martabat koperasi dan UMKM," ungkapnya.
Disebut Menteri Terbaik Hasil Lembaga Survei, Prabowo: Itu Jadi Beban
Prabowo menyebut semua menteri di kabinet satu tim.
