Proyeksi Defisit APBN 2019 Kembali Dikoreksi, Kini Melebar 2,2 Persen

Direktur Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Kementerian Keuangan memperkirakan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN hingga akhir 2019, mencapai kisaran dua persen sampai 2,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Defisit APBN Oktober 2021 Capai Rp548,9 Triliun

Angka ini mengkoreksi asumsi sebelumnya yang ditargetkan di angka 1,93 persen terhadap PDB. 

Direktur Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman mengungkapkan, hal ini terjadi lantaran penerimaan negara yang diprediksi lebih rendah. Sedangkan belanja, tetap harus dilakukan khususnya untuk belanja yang produktif.

Sri Mulyani Prediksi Dua Hal ini Buat Defisit APBN 2022 Lebih Rendah

"Bicara pelebaran defisit, (perkiraannya) dua sampai 2,2 persen terhadap PDB. Sifatnya masih kisaran, karena ketidakpastian masih cukup tinggi," kata Luky di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 25 Oktober 2019. 

Dia mengakui, koreksi tersebut, lantaran prediksi penerimaan negara yang lebih kecil sesuai perkembangan yang terjadi hingga kuartal III 2019. Pengelolaan APBN juga digunakan sebagai instrumen countercyclical  atau melawan siklus resesi ekonomi dunia. 

Defisit APBN per Oktober 2021 Turun Jadi 3,29 Persen

"Pelebaran defisit bukan something bad. Itu bagaimana kita kelola ekonomi kita," kata dia.

Ketika ekonomi domestik sedang dalam tekanan, lanjut dia, justru pemerintah harus memberikan stimulus agar ekonomi Indonesia tidak turun lebih dalam. Dia memastikan, belanja pemerintah khususnya yang bersifat produktif tidak berkurang.

"Intervensinya itu memberikan stimulus dengan cara implikasi defisit agar ekonomi tetap bergerak," katanya. 

Pada awalnya, defisit APBN ditetapkan sebesar 1,84 terhadap PDB. Namun, setelahnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperlebar hingga 1,93, karena melihat kondisi makro ekonomi dan global yang mengalami tekanan. (asp)

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Ada Proyek Ibu Kota Baru, Sri Mulyani Jaga Defisit APBN Sesuai Target

Sri Mulyani mengatakan, defisit APBN maksimum 3 persen mulai tahun 2023 akan diupayakan tetap terjaga.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2022