VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) disarankan memberikan kartu potongan harga (discount) untuk konsumen yang layak menerima subsidi, dibandingkan memberikan subsidi langsung berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Yang lebih tepat itu pemberian kartu potongan harga atau diskon untuk konsumen tertentu, bukan BLT," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pertambangan dan Energi Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa, 26 Januari 2010.
Menurut dia, jika subsidi langsung diberikan berupa BLT, tidak akan mendidik masyarakat. Sedangkan pelanggan golongan mampu, PLN tetap menerapkan tarif dasar listrik (TDL) yang telah ditetapkan.
"PLN kan sudah punya data pelanggannya, tinggal dikelompokkan saja," tutur Pri.
Sebelumnya, PLN mengusulkan pemberian subsidi langsung berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti halnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). "Ini baru usulan," kata Direktur Utama PLN Dahlan Iskan.
Dahlan berargumen, dengan adanya subsidi langsung ini akan lebih tepat sasaran. Pasalnya, perseroan memiliki data pelanggan, sehingga pelaksanaanya lebih mudah.
antique.putra@vivanews.com
Gugat Cerai Teuku Ryan, Berapa Nominal Nafkah Anak yang Diajukan Ria Ricis?
Terkait nominal nafkah yang diminta Ria Ricis kepada Teuku Ryan untuk buah hati, Ria Ricis sudah menyampaikan hal itu ke majelis hakim.
