Di Depan Pengusaha, OJK Jamin Suku Bunga Kredit Tak Akan Naik

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Di hadapan para pengusaha, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso menjamin, suku bunga kredit tidak akan naik seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang kini sudah berada di level 5 persen.

Tembus Rp 39,1 Triliun, Laba Bersih Bank Mandiri Kuartal III-2023 Melesat 27,4%

"Kita bisa tahan suku bunga kredit enggak naik, meskipun kemarin sempat ada kenaikan kebijakan suku bunga untuk menjaga. Tapi itupun sudah mulai diturunkan," kata Wimboh di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis 31 Oktober 2019.

Wimboh menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun oleh OJK, rata-rata suku bunga dasar kredit hingga akhir Agustus 2019 adalah sekitar 9 persen sampai 10 persen.

BI Klaim Fundamental Ekonomi Nasional Terjaga Meski Situasi Global Tak Menentu

Apalagi, saat ini para pihak perbankan juga tidak hanya mengandalkan suku bunga kredit saja sebagai penunjang aspek pendapatannya, melainkan juga sudah menggunakan teknologi agar bisa memperoleh format pendapatan lainnya.

Dengan demikian, Wimboh berharap tidak naiknya suku bunga kredit ini akan mampu menciptakan situasi yang kondusif bagi para pengusaha untuk tak ragu dalam mengajukan kredit ke perbankan.

Pertumbuhan Kredit Perbankan Turun, Gubernur BI: Ada yang Harus Kami Cek

"Kita akan berikan situasi kondusif, biar pengusaha bisa investasi dan perluas kapasitasnya, terutama dalam upaya-upaya untuk mendorong ekspor," ujarnya.

Wimboh menjelaskan, dengan cukup besarnya permodalan yang dimiliki oleh sektor perbankan, yang mencapai sekitar 23 persen, hal itu tentunya sangat kapabel jika digunakan untuk menyalurkan kredit kepada para pengusaha.

Namun, Wimboh tak menyangkal prediksi yang menyebut bahwa pertumbuhan kredit pada tahun ini akan lebih lambat dibanding tahun kemarin. Meskipun, dia tetap mengaku optimis bahwa pertumbuhan kredit masih akan berada di kisaran dua digit. 

"Kredit tahun lalu 11 persen sampai 12 persen, tahun ini kita kemungkinan melambat. Tapi ini kan akhir tahun, bukan the end. Jadi tahun depan masih bisa didorong kalau moderasi penurunan lending terjadi," kata Wimboh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya