VIVAnews - Bos Panasonic Rachmat Gobel melansir, tiga produk elektronik terancam impor dari China. Di antaranya, radio cassete, televisi, dan kipas angin.
"Saya sudah klasifikasikan mana produk yang terancam dan mana bisa bertahan. Melihat dari biayanya masuk ke sini, semakin kecil barang itu akan semakin murah masuk ke sini," kata Rachmat Gobel di sela-sela "Grow or Die" Business Strategy Workshop 2010 di Jakarta, Selasa, 26 Januari 2010.
Padahal, beberapa produk tersebut, kandungan lokalnya cukup tinggi, semisal radio cassette mencapai 71 persen, televisi 60 persen, dan kipas angin 50 persen. Sedangkan kulkas, kandungan lokalnya 25 persen dan AC hanya lima persen.
Gobel menuturkan, agar industri dalam negeri bisa bertahan dari serbuan produk impor China, Indonesia harus mengembangkan industri komponen elektronika. "Industri komponen kita masih lemah, bayangkan saja, pabrik kompresor baru satu," kata dia.
Dirinya yakin, jika Indonesia bisa mengembangkan industri komponen dalam negeri, Panasonic bisa jadi bakal tutup pabrik di negara Asean lainnya. Sebab, pasar dalam negeri akan dioptimalkan dengan produksi lokal.
"Kalau banyak pabrik komponen di sini, saya yakin akan tutup pabrik di Thailand, Filipina, dan Malaysia," ujarnya.
Terkait upaya pemerintah melakukan pembicaraan ulang implementasi FTA Asean-China, Gobel menilai, usaha yang dilakukan tidak hanya memperpanjang pos tarif namun juga penguatan struktur industri.
"Untuk menghadapi FTA, pengusaha harus berkoordinasi bersama asosiasi agar segera membuat langkah antisipasi. Mumpung pemerintah juga lagi aktif. Saya minta jangan hanya teriak-teriak terus, tidak akan selesai," kata Gobel.
antique.putra@vivanews.com
Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23
Catatan sejarah ditorehkan Timnas Indonesia U-23. Armada Shin Tae yong memastikan tiket ke semifinal Piala Asia U 23 2024 usai menyingkirkan Timnas Korea Selatan.
