Terinspirasi Es Puter, Lima Mahasiwa Indonesia Bikin Amerika Takjub

Lima mahasiswa S1 Food Business Technology Universitas Prasetiya Mulya
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVA – Satu lagi karya anak bangsa yang mendapat pengakuan luar negeri berhasil ditorehkan oleh sejumlah akademisi dari salah satu perguruan tinggi Tanah Air.

Berawal dari Dropship, Gamer Ini Punya Rental Mobil dan Beberapa Vila Miliaran di Bali

Mereka adalah Lakeshia Erlino, seorang mahasiswi S1 Food Business Technology Universitas Prasetiya Mulya bersama empat rekannya. Kelima mahasiswa dan mahasiswi ini berhasil menjadi juara II dalam ajang Food Science in Action (FSIA) 2019, yaitu kompetisi pembuatan video yang diadakan oleh Institute of Food Technologist (IFT), Chicago, Amerika Serikat.

Dengan mengusung tema Teaching and Learning Science through Food, kompetisi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang sains dan teknologi pangan. Dalam kreasinya, Lakeshia Erlino Kuswoyo, Catherine Trixie, Irvan, I Kadek Juni Saputra, serta Kadek Danayasa menjabarkan sains di balik pembuatan es puter.

Dari Kurir Paket Kini Jadi Influencer, Pria Ini Sukses Bisnis Laundry dan Jasa Pembuatan Website

Menurut Lakeshia, sains di balik konsep es puter sangatlah menarik. Tidak hanya soal cita rasa, namun sejarah pembuatannya menjadi daya tarik tersendiri, karena telah ditemukan sejak zaman penjajahan dengan keterbatasan teknologi.  

“Sains di balik es puter tuh sangat luar biasa, sejarahnya pun sangat menarik. Es puter dilahirkan saat zaman penjajahan Belanda, ketika masyarakat tidak bisa mampu (beli) susu dan freezer. Mereka gunakan santan kelapa, terus dibekuin dengan es batu dan garam,” katanya, Senin 4 November 2019

Anak Muda Ini Dulu Kuli, Sekarang Sukses Jadi Pengusaha Digital

Karena rasa penasaran pada zaman itu orang telah paham fungsi garam dapat menurunkan temperatur es batu itulah yang menginspirasi kelima mahasiswa dan mahasiswi tersebut untuk mengikuti ajang kompetisi bergengsi itu.

Tidak dibiarkan meraba-raba dalam gelap, tim ini menerima banyak bantuan dari kampus. Para Faculty Member (FM), seperti Fransisca Wijaya, Ihsan Iswaldi, dan juga Yalun Arifin yang menjabat sebagai kepala Program Studi S1 Food Business Technology Prasetiya Mulya, terus memberikan bimbingan selama durasi kompetisi, misalnya dalam memperkaya informasi untuk naskah atau merevisi video. 

“Kami bolak-balik ke kampus untuk bertemu dengan FM. Malahan, kami sempat chat mereka beberapa kali via WhatsApp. Pokoknya kami sudah ngerepotin mereka banget, deh! Untungnya mereka sangat responsif,” kata Yalun.

Bisnis Pangan

S1 Food Business Technology adalah salah satu program studi di School of Applied STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) Universitas Prasetiya Mulya. Di program studi ini, mahasiswa akan mempelajari ilmu dan teknologi pangan modern agar mampu menghasilkan inovasi produk, dan proses pengolahan pangan unggulan untuk membantu ketersediaan makanan sehat bagi masyarakat luas.

S1 Food Business Technology juga akan mempelajari prinsip-prinsip bisnis pangan, serta tak kalah penting adalah edukasi pangan sehat ke publik.

Kepala Program Studi S1 Food Business Technology, Yalun Arifin menjelaskan, di S1 Food Business Technology mahasiswa belajar mengaplikasikan sains dan teknologi inovatif untuk mengolah bahan makanan menjadi produk makanan sehat, aman dikonsumsi, dengan rasa dan harga yang bisa diterima masyarakat.

“Ciri khas S1 Food Business Technology Prasetiya Mulya adalah adanya integrasi teknologi pangan dan ilmu bisnis untuk menghasilkan kewirausahaan di bidang pangan,” ujarnya

Yalun menjelaskan, proses pembelajaran S1 Food Business Technology disertai dengan aktivitas-aktivitas eksperimen secara virtual dan aktual. Didukung dengan fasilitas laboratorium yang mampu menunjang mahasiswa untuk aktif melakukan proyek dan penelitian, mereka diharapkan memiliki kemampuan yang terlatih sebagai ahli teknologi pangan maupun pelaku bisnis pangan.

“Contoh produk inovatif yang dikembangkan saat ini adalah makanan berbahan sorghum, alga Spirulina, okara, daun kelor. Teknologi proses pangan yang diaplikasikan misalnya adalah food freeze drying dan modified atmosphere packaging,” tutur Yalun

Selain itu, Yalun menambahkan, dalam proses pembelajarannya, S1 Food Business Technology juga melakukan berbagai kegiatan kerja sama strategis dengan beberapa industri pangan, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Nutrifood Indonesia, PT Sierad Produce Tbk, PT Vanadia Utama, Cimory, sekolah, universitas, dan badan pemerintahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya