DI KTT Asia Timur, Jokowi Tegaskan RI Tolak Impor Limbah dan Sampah

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ke-22 ASEAN Plus Three
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo di Konferensi Tingkat Tinggi ke-14 Asia Timur di Bangkok, Thailand, memastikan Indonesia menolak limbah dan sampah dari luar negeri. Dalam pertemuan tersebut Indonesia mengusulkan kerja sama penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan sampah plastik.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Dia pun menegaskan, penegakan hukum RI keras mengenai hal ini. Karena itu, diharapkan negara-negara lain bisa bekerjasama dengan baik. 

"Indonesia mengharapkan kerja sama dengan negara di dunia, termasuk negara di kawasan Asia Timur. Untuk pencegahan pengiriman ilegal limbah B3 sesuai dengan kesepakatan internasional," kata Jokowi di Bangkok, Thailand, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 4 November 2019.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Usulan ini muncul karena beberapa waktu terakhir ini, sejumlah negara ASEAN menerima limbah bahan berbahaya dan beracun dari beberapa negara termasuk di kawasan Asia Timur.

Dalam pertemuan itu, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia telah mengambil langkah pemberitahuan melalui masing-masing Kedutaan Besar dan telah melakukan pengiriman kembali kontainer-kontainer tersebut ke pelabuhan asal pengiriman.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Menurut Jokowi selain limbah B3, kawasan Asia Timur juga menghadapi tantangan sampah plastik laut. Presiden mengingatkan bahwa jika tidak diatasi segera maka ekosistem laut di kawasan Indo-Pasifik akan rusak.

“Tahun lalu, kita sepakat menanggulangi sampah plastik laut termasuk mendorong negara Asia Timur untuk memiliki rencana aksi nasional memerangi sampah plastik laut,” tambahnya.

Jokowi menjelaskan, Indonesia saat ini sedang menjalankan strategi nasional untuk menangani sampah laut, dari hulu ke hilir. “Saya optimistis Indonesia bisa mencapai target pengurangan sampah laut hingga 70 persen di 2025. Saya berpandangan negara Asia Timur harus dapat mendorong gerakan global anti sampah plastik,” ujarnya.

Atas dasar itu menurut Jokowi gerakan global ini melibatkan sektor swasta aktivis lingkungan, generasi pemuda dan milenial. “Saya berharap negara di kawasan Asia Timur tetap konsisten dalam memerangi sampah plastik dan limbah berbahaya,” lanjut Kepala Negara. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya