Anindya Bakrie: Inovasi Kunci Eksistensi Koorporasi

CEO PT Visi Media Asia Anindya Novyan Bakrie dalam acara Creativepreneur Corner.
Sumber :
  • VIVAnews/ Bobby Andalan (Bali)

VIVA – Dalam dunia industri, inovasi adalah kunci bagi koorporasi untuk terus bertahan dengan perkembangan zaman. Hal itu dikemukakan Chief Executive Officer (CEO) PT Visi Media Asia, Anindya Novyan Bakrie, dalama acara Creativepreneur Corner di The Stones Hotel, Legian, Bali, Sabtu, 23 November 2019.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Ia menjelaskan, perjalanan karirnya mengelola bisnis di bidang teknologi, media dan telekomunikasi. “Selama 18 tahun saya fokus di bidang itu. Baru satu tahun belakangan saya fokus mengurusi holding group,” kata Anindya.

Di hadapan seribu peserta yang hadir, Anindya menyatakan optimistis bisa membawa perusahaan genap usia seratus tahun. “Insya Allah saya bisa membawa (perusahaan) ke seratus tahun,” ujarnya.

Pendingin Udara Ini Bisa Mendeteksi Pergerakan Manusia

Dia mengakui, industri di tengah era digitalisasi tak terlalu ngetren dibanding yang lainnya. Untuk itu, ia berinovasi agar industrialisasi tetap diminati meski kondisi zaman telah berubah. “Saya berfikir membuat revolusi industri satu sampai empat secara bersamaan," katanya.

Pada saat yang sama, ia menilai entrepreneur tak melulu harus dimulai dengan modal besar. “Mungkin kalian pernah mendengar istilah modal dengkul? Menurut saya itu fair banget. Definisi entrepreneurship menurut saya adalah the fursuit of opportunity beyond the resources we have under our control. Mencapai sesuatu di luar sumber daya. Modal bukan hanya uang, tapi juga ilmu, jaringan, pengalaman dan lainnya. Sehingga, saya ingin memastikan menjadi bagian dari kegiatan ini,” ujarnya.

Proyek Ini jadi 'Game Changer'

Untuk terus beradaptasi dengan situasi yang cepat berubah, Anindya menilai inovasi adalah jawabannya. “Kita terus berpikir inovasi. Saya berpikir bagaimana caranya konglomerat ini bisa terus berinovasi. Buat kultur yang baik dan bagus ke depannya. Teknologi memang bisa membantu, tapi detailnya tidak dapat kalau karyawan banyak. Tapi semua itu kuncinya lead on the top. Harus ada perubahan,” kata Anindya.

Anindya menyadari, dalam dunia usaha, tak semuanya bisa disaingi. Untuk itu, ia berpesan kepada milenial yang hadir yang ingin memulai usaha agar memberikan nuansa berbeda dari produk yang dimilikinya. “Semua orang mesti menemukan warnanya sendiri. Buat teman-teman yang baru memulai, kalian bisa berakselerasi yang perusahaan besar tak bisa melakukannya. Ini yang mesti dimanfaatkan. Untuk inovasi, kita tidak bisa bersaing di seluruhnya. Lebih baik kita berkolaborasi,” ujarnya.

Ia menceritakan inovasi yang dilakukannya di perusahaan. Menurut Anindya, generasi pertama di perusahaannya fokus pada infrastruktur dan manufaktur. Generasi kedua fokus pada mineral dan bisnis lainnya. “Generasi ketiga, yakni saya, fokus ke teknologi informasi. Saya diberi pesan agar setiap generasi jangan cuma bergantung pada generasi sebelumnya. Tak ada nilai tambahnya. Setiap generasi mesti ada sesuatu yang baru,” ujar Anindya. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya