Harga Minyak Dekati Batas Bawah US$74/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah untuk perdagangan Asia di bursa New York kembali turun hingga mendekati ambang bawah US$74/barel. Para investor merasa pemulihan permintaan sumber energi tampaknya tidak bisa secepat yang dibayangkan.

Berdasarkan transaksi elektronik di bursa New York, Rabu sore waktu Kuala Lumpur, harga minyak light sweet untuk kontrak Maret turun 24 sen menjadi US$74,47/barel. Dini hari tadi, harga minyak sudah turun 55 sen menjadi US$74,71/barel. Di London, harga minyak Brent turun 35 sen menjadi US$72,95/barel.

Volume perdagangan tidak berlangsung semarak karena investor menunggu laporan mingguan persediaan minyak oleh Departemen Energi AS, Rabu waktu setempat. Namun, para investor merasa bahwa tingkat permintaan masih lemah kendati AS, konsumen minyak terbesar di dunia, masih dilanda musim dingin.  

Clarence Hu dari Hudson Capital Energy di Singapura mengungkapkan bahwa berdasarkan survei dari American Petroleum Institute, persediaan minyak di AS tampaknya menunjukkkan penurunan 2,2 juta barel. Namun survei lain justru memperkirakan penumpukan pasokan sebesar 1,5 juta barel.

Selain itu, para pelaku pasar minyak turut resah dengan bertumbangannya indeks-indeks saham di Wall Street dan bursa-bursa utama Asia. Para pelaku pasar saham tampaknya mulai resah dengan rencana Presiden Barack Obama untuk memperketat bisnis perbankan di AS. 

Sementara itu, China juga kian mantab untuk memperketat pinjaman perbankan. Langkah itu dipandang tak hanya memperlambat laju pertumbuhan ekonomi China, namun juga bisa mengganggu pemulihan ekonomi negara-negara lain serta memperlemah tingkat permintaan minyak dari Tiongkok. (AP)

Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 7 Miliar Rupiah
Sopyan Dado

Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Keluarga Ungkap Hal Ini

Keluarga Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Ungkap Hal Ini

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024