Pendapatan BUMN Rp210 Triliun Cuma Didominasi 15 Perusahaan

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mulai menyoroti kinerja BUMN yang berjumlah 142 perusahaan. Sebab, banyak perusahaan pelat merah belum bisa mencetak pendapatan yang cukup besar. 

Adaptasi di Tengah Pandemi, KAI Optimalkan Aset Ini Jaga Kinerja

Dia menegaskan bahwa mengelola 142 BUMN bukan hal yang mudah. Menurut Erick, ada sebuah keunikan dalam pengelolaan BUMN itu, di mana kondisi pendapatan saat ini sebesar Rp210 triliun, cuma didominasi 15 perusahaan.

"142 BUMN ini tentu punya keunikan tersendiri untuk me-manage dan mengaturnya. Kalau dilihat dari pendapatan yang bisa dihasilkan Rp210 triliun. Tapi 76 persen dari 15 perusahaan saja," kata Erick dalam rapat kerja di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin 2 Desember 2019. 

Erick Thohir Tegaskan Perusahaan BUMN Harus Palugada

Ke depan, Erick mengatakan, kondisi ini perlu diantisipasi agar semua perusahaan yang berjumlah 142 bisa sama-sama bisa meraup pendapatan yang besar. Dari 15 perusahaan tersebut, ditegaskannya, juga hanya berasal dari sektor perbankan, telekomunikasi, dan migas.

Dia mengatakan, ke depannya, BUMN tidak bisa lagi bergantung kepada sektor-sektor tersebut. Karena zaman sudah berkembang cepat.

BNI Cetak Laba Bersih Rp4,32 Triliun pada Kuartal III-2020

"Di era disrupsi seperti ini, industri perbankan 10 tahun ke depan kita juga tidak tahu bagaimana nasibnya, dengan e-payment dan lainnya," kata mantan ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin itu.

Dia pun berharap dalam rapat kerja selanjutnya diberikan kesempatan untuk memaparkan strategi BUMN ke depan. "Semoga kita enggak cuman menyelesaikan tugas saja. Tapi juga memberikan fondasi ke depan," tuturnya.

Transaksi di Pegadaian.

Nasabah Pegadaian Melonjak Selama COVID-19 jadi 3 Juta Orang

Pegadaian mencatat kenaikan jumlah nasabah sebesar 21,4 persen secara tahunan dari 15 Juta menjadi 18 Juta.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2021