Anindya Bakrie Resmi Buka Gerakan Lead Indonesia 2019

Anindya Novyan Bakrie selaku Founder & Chairman BCF.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Bakrie Center Foundation atau BCF melaksanakan opening ceremony program Leadership Experience & Development (Lead) Indonesia 2019 di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa 3 Desember 2019. Ini adalah gerakan intensif pengembangan kepemimpinan dan penguatan kapasitas profesional muda dalam menyelesaikan masalah sosial sesuai dengan visi Indonesia 2045.

Bersama Lawan TBC: Buku Pedoman Kemitraan Percepatan Penanggulangan TBC Diluncurkan WKPTB

Peresmian pembukaan dilakukan langsung oleh Anindya Novyan Bakrie selaku Founder & Chairman BCF bersama Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud, Ananto Kusuma Seta, serta CEO BCF Imbang Jaya Mangkuto. Turut hadir para mentor, dua puluh fellow terpilih serta perwakilan CSR dari beberapa perusahaan, seperti PT Multi Kontrol Nusantara dan Minarak Brantas Gas.

Dalam sambutannya, Anindya Bakrie berpesan bahwa adopsi teknologi informasi oleh para pegiat sosial ke depan adalah hal yang penting. Sebab, akan meningkatkan kapasitas kinerja mereka secara signifikan.

Bebas TBC 2024: Indonesia Bersatu Lawan Ancaman Tuberkulosis

"Dengan adopsi ini pula kami berharap Sustainable Development Goals Indonesia 2030 dapat terwujud, bahkan secara lebih cepat," kata Anin di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa 3 Desember 2019.

Untuk diketahui, BCF telah memilih 20 fellow atau dengan proyek sosial terbaik untuk mengikuti program Lead Indonesia 2019. Setelah melalui proses panjang, para fellow yang terpilih dibagi dalam empat klaster, yaitu uji kompetensi bagi para perawat, pemberdayaan anak jalanan, pendampingan pasien TBC, dan gerakan lanjut kuliah bagi anak keluarga harapan.

TBC: Ancaman Mematikan yang Masih Dianggap Aib di Indonesia

Melalui program Lead Indonesia ini, diharapkan para fellow yang terpilih bisa dibimbing oleh para Mentor di BCF menggunakan teknologi informasi dan memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan. Sehingga diharapkan bisa berperan dalam mencapai SDGs 2030 dan visi Indonesia Emas 2045.

CEO Bakrie Center Foundation, Imbang Jaya Mangkuto mengatakan ada empat pilar yang harus dilakukan bersama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Yaitu penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan pemantapan ketahanan nasional.

"Melalui program Lead Indonesia, kami melatih para fellow agar tidak ragu dan mampu untuk memakai skema sosiopreneurship yang sangat fokus pada sustainability," kata dia.

Pada tanggal 2-5 Desember 2019, dua puluh fellow itu akan mengikuti impact forum di Neo Hotel Tendean. Mereka akan dibekali pengetahuan baik di bidang sosial maupun bisnis.

Setelah itu, para fellow juga akan melakukan digital campaign melalui kitabisa.com mulai Desember hingga Maret 2020. Selanjutnya, mereka akan melakukan breaktrough Project, untuk merealisasikan proyek sosial selama tiga bulan dari April 2020 sampai Juni 2020. Lalu, mereka wajib menyertakan laporan pertanggungjawaban.

Bakrie Center Foundation pun akan memberikan penilaian untuk menentukan klaster terbaik dalam lead Indonesia 2019. Bakrie Center Foundation akan memberikan hadiah total Rp100 juta. Diantaranya diberikan kepada satu klaster terbaik (Rp50 juta) dan 3 fellow terbaik (Rp25 juta, Rp15 juta dan Rp10 juta). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya