Genjot Industri, Kalbar Perlu Energi Alternatif

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji
Sumber :
  • kalbar

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan bahwa Kalbar memerlukan energi alternatif lain untuk memenuhi percepatan pertumbuhan sektor industri.

"Untuk mendorong pertumbuhan industri, Kalbar memerlukan anergi alternatif lain, khususnya pada sektor kelistrikan. Untuk itu kita harapkan ke depan ada energi alternatif yang bisa kita kembangkan dan pemprov Kalbar akan mendorong hal itu, seperti energi nulkir dan gas bumi," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa kemarin.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri PLN masih membeli listrik dari Malaysia sebesar 220 MW, harga pembelian itu antara 7 sampai 8 sen dolar per-KWH, dan dijual kepada masyarakat antara 10 sampai 11 sen dolar.

Sementara negara yang menggunakan teknologi Nuklir, katanya, industri di sana hanya mengeluarkan biaya produksi sebesar 3 sen dolar pe-KWH, sehingga pertumbuhan industri di sana cukup besar.

"Jika industri harus membayar 11 sen dolar, maka industri itu tidak akan bisa bersaing dengan industri yang ada di negara tetangga. Karena mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk produksi, sehingga produk yang dijual kepada masyarakat juga akan dengan harga yang tinggi. Ini tentu menjadi hitung-hitungan ekonomi dari industri yang akan melakukan kegiatan produksi," kata Sutarmidji.

Jika ini kita biarkan, lanjutnya, maka pertumbuhan industri di Kalbar akan sulit untuk berkembang, karena biaya produksinya yang besar tadi. "Makanya kita akan mendorong pembangunan energi nuklir di Kalbar karena kita memiliki SDA yang cukup untuk hal itu," katanya.

Sutarmidji berharap dengan adanya pembangunan pipa gas bumi trans Kalimantan yang akan dilakukan ke depan menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi bagi industri dan masyarakat.