Kadin Desak Impor Jeroan Sapi Dilarang

VIVAnews - Pengusaha mendesak agar pemerintah melarang impor jeroan dan varietas daging sapi. Wakil Ketua Umum Kadin bidang Peternakan, Kelautan, dan Perikanan Juan Permata Adoe mengaku, Kadin telah mengirimkan surat tertulis resmi kepada Menteri Pertanian sekitar tiga pekan lalu atas pelarangan impor ini.

"Pemerintah hanya mengatur impor jeroan yakni jantung dan hati yang diizinkan masuk, tapi belum mengatur variety meat," kata Juan akhir pekan lalu, di Jakarta.

Atas surat yang dikirimkan pada Menteri Pertanian, hingga saat ini, Kadin belum mendapat tanggapan. Yang termask varietas daging sapi adalah pipi, lemak, kaki, dan tulang sapi. Bagian-bagian tersebut selama ini masih masuk ke Indonesia.

Impor jeroan dan varietas daging sapi harus dilarang karena bagian-bagian sapi itu tidak dikonsumsi di negara asalnya, Selandia Baru dan Australia. Tapi, begitu diekspor ke Indonesia, menjadi bernilai dan dikonsumsi. Hal itu mengakibatkan harga daging sapi impor menjadi lebih murah, sehingga daging sapi lokal tidak bisa bersaing di pasar dalam negeri.

Dia melanjutkan, langkah pemerintah melarang impor jeroan dan varietas daging sapi dapat dilakukan tanpa melanggar kesepakatan perdagangan bebas antara Australia-Selandia Baru-Asean yang berlaku sejak 1 Januari 2010.

"Dasar pelarangan bisa dengan menggunakan aspek kesehatan dan halal. Pelarangan tidak melanggar kesepakatan perdagangan bebas karena bagian-bagian itu tidak dikonsumsi di negara asalnya. Kalau melarang impor daging sapi, baru melanggar kesepakatan," ujarnya.

Karena, dia menambahkan, impor jeroan dan varietas daging sapi yang kemudian mempengaruhi harga daging sapi impor juga bisa dikategorikan sebagai perlakuan tidak adil dan perdagangan tidak adil.

hadi.suprapto@vivanews.com

Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK
Pesawat tempur Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Serangan Rusia terhadap Ukraina pada Jumat, 19 April 2024, dini hari menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk tiga anak-anak. Kyiv mengatakan pihaknya menembak jatu

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024