Harga Karet Rendah, Produktivitas Petani Terancam

Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia atau APBI, Aziz Pane
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia atau APBI, Aziz Pane mengaku, industri ban nasional saat ini khawatir karena sumber bahan baku karet semakin terbatas. Para petani karet terancam produktivitasnya.

HGBT Industri Genjot Penerimaan Negara hingga Investasi, Begini Penjelasanya

Hal itu terkait dengan sejumlah masalah teknis dalam usaha perkebunan karet, seperti misalnya wabah penyakit gugur daun karet (pestalotiopsis), serta rendahnya harga karet di pasaran sehingga kerap merugikan para petani.

"Sehingga para petani karet itu cenderung enggan menanam karet lagi, dan dikhawatirkan nanti karet ini akan habis," kata Aziz di kantor Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 20 Januari 2020.

Bidik Pasar Global, 5 UMKM Kopi RI Mejeng di Amsterdam Coffee Festival 2024

"Sedangkan kami ini yang berada di industri ban di Tanah Air, kami kan jelas butuh bahan baku karet ini," ujarnya.

Karenanya, Aziz meminta pemerintah agar bisa turun tangan mengatasi masalah ini untuk menggairahkan kembali industri karet nasional.

BPS Sumsel Rilis Nilai Tukar Petani, Naik 2,97 Persen pada Maret

Seperti misalnya melakukan riset dan pengembangan terkait potensi karet sebagai bahan bakar nabati (BBN), atau pengembangan industri lain, seperti misalnya produk plastik dari bahan karet.

Tujuannya tak lain adalah agar penyerapan hasil karet ini bisa meningkat, dengan adanya sejumlah kebutuhan akan bahan baku di sektor baru, yang diharap mampu menaikkan harga karet, dan menyejahterakan para petaninya.

"Kalau bisa karet ini dijadikan bahan bakar nabati atau plastik, untuk menggantikan tas plastik yang akan dilarang per Maret nanti. Agar nantinya para petani karet itu tidak meninggalkan dunia perkaretan," kata Aziz.

Di satu sisi, Aziz mengakui bahwa kondisi produksi karet di Tanah Air saat ini sudah cukup mengkhawatirkan, karena banyak negara di Asia Tenggara lain yang produksi karetnya sudah jauh lebih baik dari Indonesia.

"Laos, Myanmar, Kamboja, itu mereka sudah penuh dengan pohon karet. Vietnam saja sekarang sudah jadi nomor tiga penghasil karet di Asia (Tenggara), mengalahkan Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya