Intip Desain Jurassic Park yang Bakal Dibangun di Labuan Bajo

Desain Jurassic Park di Pulau Rinca, Labuan Bajo.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA – Pemerintah sepertinya sangat serius untuk menata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Salah satunya adalah penataan kawasan wisata di Pulau Rinca.

Liburan Lebaran ke Labuan Bajo: Tak Perlu Khawatir, Ini Jaminan Pemerintah!

Untuk penataan di Pulau Rinca, Kementerian PUPR akan membuat kawasan bernuansa Jurassic Park. Sehingga, wisatawan yang masuk di Pulau Rinca seperti merasakan suasana di kawasan satwa langka purba komodo.

Adapun penataan kawasan akan dilakukan sejak di awal kapal berlabuh, yaitu Demaga Loh Buaya dengan luas mencapai 400 meter persegi, lalu pembangunan fasilitas di area atas dan bawah, bangunan penginapan, pos istirahat dan jalan setapak sepanjang 1,5 kilo meter secara eleveted.

Cari Madu, Warga Rinca Manggarai Barat Digigit Komodo

Arsitek perancang KSPN Labuan Bajo Yoris Antar menggambarkan bahwa Pulau Rinca nantinya dirancang bagi wisatawan yang mau menikmati wisata alam seperti di film Jurassic Park.

"Kalau untuk desain geopark di Pulau Rinca tuh ini Jurassic Park. Jadi nanti wisatawan bisa jalan berputar di rumahnya komodo," ujar Yoris dikutip, Kamis 23 Januari 2020.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Sementara itu, untuk desain dermaga baru, Yoris mengungkapkan bahwa akan dibangun sesuai karakter kawasan yaitu mengambil analogi lidah komodo maupun analogi tongkat yang dipegang oleh para ranger.

Sedangkan, untuk bangunan di dalam kawasan akan dibuat seperti karakter dari komodo itu sendiri yang sedang beristirahat ataupun buntut komodo yang sedang melingkarkan badan.

Selain itu, rencana penataan kawasan Pulau Rinca yang menelan dana hingga Rp30 miliar ini, nantinya akan dibangun sebuah patung artwork berbentuk komodo yang terbuat dari tembaga, sehingga tahan cuaca dan waktu.

Untuk pembangunannya, Kementerian PUPR menyatakan sudah dalam proses lelang dan koordinasi dengan Tanam Nasional Komodo (TNK). Sebab, masih ada aset TNK yang harus diputihkan sebelum PUPR melakukan proses pengerjaan pada 2020.

Proyek tersebut nantinya akan dikomandoi oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, serta bakal dilakukan pembangunan fisik pada Februari-Maret 2020, dengan target selesai pada Desember 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya