Saham CPRO Disuspen

BEI: Kalau Default, Suspensi Bisa Panjang

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai posisi PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) terkait pembayaran bunga surat utang (obligasi) dan notes belum jelas.

Otoritas bursa telah meminta klarifikasi kepada perseroan terkait keterbukaan informasi Central Proteinaprima pada 27 Januari 2010.

"Kami tidak jelas terhadap posisi perseroan terhadap pembayaran bunga dan notes," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito usai menghadiri peluncuran reksa dana Mega Sri Kehati Harmoni di gedung Pacific Place, Jakarta, Senin 1 Februari 2010.

Eddy menambahkan, otoritas bursa kembali menghentikan sementara (suspen) perdagangan saham perseroan di seluruh pasar sejak sesi pertama hari ini.

Suspensi dilakukan seiring penurunan peringkat perseroan menjadi restricted default (RD) dari sebelumnya C oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating. Selain itu, peringkat notes tetap C.

Dia mengungkapkan, peringkat C mencerminkan potensi gagal bayar (default) perusahaan. "Hampir default, jadi kami suspen," ujarnya.

Eddy mengatakan, BEI meminta penjelasan kepada perseroan terkait potensi default tersebut. "Kalau memang default, konsekuensinya suspensi sampai ada restrukturisasi dan kesepakatan yang diraih," tuturnya.

Sebelumnya, otoritas bursa kembali menghentikan sementara perdagangan saham (suspen) saham Central Proteinaprima sejak sesi pertama transaksi Senin 1 Februari 2010.

Suspensi atas saham CP Prima merujuk surat perseroan nomor 006/CPP-JKT/CS/10 tanggal 27 Januari 2010 tentang keterbukaan informasi Central Proteinaprima terkait penjelasan Fitch Rating tanggal 29 Januari 2010.

Fitch menurunkan peringkat atas notes yang dikeluarkan Blue Ocean Resources Pte Ltd, anak usaha perseroan. Penghentian sementara perdagangan efek Central Proteinaprima di seluruh pasar itu dilakukan hingga pengumuman lebih lanjut.

"Bursa saat ini sedang meminta permintaan penjelasan lebih lanjut atas keterbukaan informasi tersebut kepada perseroan," kata Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI I Gede Nyoman Yetna, hari ini.

Sebelum disuspen, saham CP Prima berada di level Rp 50. Suspensi atas CPRO tersebut untuk kedua kalinya, setelah otoritas sempat menghentikan sementara perdagangan saham di industri tambak udang itu pada 8 Januari 2010.

arinto.wibowo@vivanews.com

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
VIVA Militer: Serangan rudal Iran menghantam pangkalan udara militer Israel

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024