Jokowi akan ke Australia Bahas IA-CEPA, Seberapa Menguntungkan bagi RI

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada tanggal 9 dan 10 Februari 2020. Jokowi akan bertemu dengan Perdana Menteri Scott Morrison. Kunjungan ini merupakan pelaksanaan dari Annual Leaders Meeting ke-8 setelah sebelumnya pada tahun 2018 Morrison berkunjung ke Indonesia dalam rangka pertemuan serupa.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan salah satu fokus pertemuan antara kedua pemimpin adalah pembahasan ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Kita juga sama-sama memaklumi memasuki tahap akhir proses ratifikasi IA-CEPA, dan akan ada peluncuran Plan of Action sebagai acuan pelaksanaan comprehensive strategic partnership RI-Australia," kata Faizasyah kepada wartawan di kantor Kemlu, Kamis 6 Februari 2020.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Faizasyah menyebut proses penyelesaian ratifikasi IA-CEPA adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh kedua negara. Di sisi Australia proses tersebut telah selesai, sementara dari sisi Indonesia telah memasuki tahap akhir.

"Mudah-mudahan begitu tahap akhir selesai, langkah yang kita sebutkan Plan of Action bisa cepat selesai," ujar Faizasyah.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Selain itu, Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu Santo Darmosumarto juga menyebutkan kunjungan Presiden Jokowi merupakan sesuatu yang sangat penting dari sisi hubungan bilateral kedua negara. Hal ini mengingat tahun 2020 menjadi peringatan 70 tahun hubungan diplomatik RI-Australia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi VI DPR dan pemerintah menyetujui RUU tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Australia atau Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Seluruh fraksi setuju agar RUU ini disahkan menjadi UU pada pembahasan Tingkat II dan Rapat Paripurna.

Dilansir dari ABC, perjanjian perdagangan bebas ini dianggap terlalu menguntungkan Australia. Sekitar 99 persen produk dan jasa Australia akan masuk ke Indonesia tanpa tarif atau dengan pengurangan tarif. 

Eksporter pertanian Australia misalnya akan langsung mendapatkan manfaatnya karena sapi potong dan sayuran akan bebas masuk ke Indonesia tanpa tarif sama sekali. Indonesia diharuskan menghapus tarif hingga lima persen dan menawarkan akses bebas pajak bagi 575.000 ekor sapi dari Australia di tahun pertama, kemudian jumlahnya akan naik setiap tahun.

Selain itu, penyedia jasa layanan kesehatan Australia, pertambangan, arsitektur dan teknik, universitas, dan lembaga pelatihan kejuruan boleh memiliki dan mengoperasikan bisnis di Indonesia. Investor Australia juga diizinkan memiliki 100 persen usaha pariwisata di Indonesia, seperti resor dan hotel mewah.

Sebaliknya, semua tarif yang tersisa untuk produk Indonesia termasuk tekstil, kopi dan minyak kelapa sawit akan dihapuskan. Jumlah visa liburan kerja (visa WHV) untuk warga Indonesia juga akan meningkat dari 1.000 menjadi 4.100 per tahun. Indonesia berharap IA-CEPA akan meningkatkan investasi langsung Australia yang mencapai sekitar AU$11 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya