Bawang Putih Impor Langka, Pemprov Sumbar Genjot Produksi Lokal

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit (tengah).
Sumber :
  • Andri Mardiansyah/VIVAnews.

VIVA – Untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga komoditas bawang putih, menyusul kurangnya pasokan dari China imbas dari Virus Corona, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong penggunaan bawang putih lokal.  

Harga Pangan Naik Gegara Perang Israel Vs Iran?

Panen raya bawang putih di Kenagarian Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pun dilakukan Sabtu pagi 8 Februari 2020. Jenis varietas bawang putih yang dipanen kali ini adalah Lumbu Hijau. 

Dikelola oleh kelompok Wanita Tani (KWT) Legumer di atas lahan seluas 3 hektare, Lumbu Hijau tumbuh subur. Varietas ini pun satu-satunya bibit bawang putih yang cocok ditanam untuk karakter tanah di Sumatera Barat.

Tertarik Beli Mitsubishi XForce, Segini Bayar Pajak Tahunannya

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit dalam kesempatan itu mengatakan, upaya Pemprov Sumbar dengan melakukan panen raya dan mendorong penggunaan bawang putih lokal merupakan tindak lanjut dari survei pasar yang dilakukan beberapa waktu lalu. Kala itu, didapati harga bawang putih yang biasanya Rp28 ribu per kilogram, naik menjadi Rp50 ribu per kg.  

"Kemungkinan akan terus meningkat (harga). Karena kekurangan pasokan. Apalagi, selama ini pasokan bawang putih juga ada yang dari China. Sebagai antisipasi, Pemerintah Pusat sudah menyetop impor produk hortikultura dari China untuk sementara waktu,"kata  usai mengikuti kegiatan panen raya.

Daftar Harga Pangan 18 April 2024: Beras Premium hingga Gula Konsumsi Naik

Menurut Nasrul Abit, pihaknya melalui Dinas Ketahanan Pangan sebelumnya, sudah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Pusat terkait kenaikan harga ini. Koordinasi dilakukan antara ain dengan bagian distribusi Kementerian Pertanian untuk meminta tambahan pasokan.

Karena, jika memang ada kelangkaan atau kenaikan harga bawang putih, maka dipersilahkan Pemerintah Sumatera Barat membuat dan melayangkan surat. Yang mana, ujungnya nanti akan ada pasokan tambahan.

"Nah, sembari menunggu proses tambahan pasokan itu. Hari ini kita panen bawang putih. Ini salah satu upaya kita mengatasi itu. Mudah-mudahan bisa menambah pasokan. Untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau ini diperkirakan, hasil panennya mencapai empat hingga enam ton untuk satu hektare,"ujar Nasrul.

Ke depan, menurut Nasrul, pihaknya juga akan mengembangkan lahan pertanian khusus bawang putih di beberapa daerah yang potensial, seperti di Kabupaten Tanah Datar, Agam, Alahan Panjang dan Solok. Pengembangan lahan ini bertujuan meningkatkan produksi lokal akan komoditas bawang putih.

"Ada 127 hektare lahan yang tersedia. Ketinggian lahan 800 sampai seribuan MDPL. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan ini, akan bisa memenuhi kebutuhan Sumbar akan bawang putih. Sehingga harga dapat turun," ungkapnya. 

"Ini khusus Sumbar dulu. Kita berpikir untuk Sumbar saja dulu. Mari kita sama-sama tanam bawang putih agar harga terkendali,"tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya